jpnn.com, JAKARTA - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) padahal, logam mulia itu sempat mengalami kenaikan tajam sebelumnya.
Emas ambruk karena USD yang lebih kuat dan lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian, Selasa 6 September 2022, Borong Antam Saja, Bun!
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD 9,70 atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada USD 1.712,90 per ounce.
Bursa Comex tutup pada Senin (5/9) untuk libur Hari Buruh AS.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Minggu 4 September 2022, Harganya Cakep, Bun
Emas berjangka melonjak USD 13,30 atau 0,78 persen menjadi USD 1,722,60 pada Jumat (2/9), setelah terpangkas USD 16,90 atau 0,98 persen menjadi USD 1.709,30 pada Kamis (1/9).
Reli indeks USD tampak berlanjut pada Selasa (6/9), ketika para pedagang menunggu rincian lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve.
USD pun mendapatkan dukungan tertinggi dalam 20 tahun.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,35 persen menjadi 110,2140.
Kenaikan suku bunga telah sangat membebani harga emas tahun ini, karena para pedagang mencari hasil yang lebih baik dari USD dan obligasi pemerintah.
The Fed juga secara luas diperkirakan akan mempertahankan laju kenaikan suku bunga bulan ini.
Pasar juga menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral Kanada dan Bank Sentral Eropa.
Sementara itu, data ekonomi AS yang dirilis Selasa (6/9/2022) tampak beragam. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa AS tercatat di 56,9 persen pada Agustus, naik 0,2 poin persentase dari 56,7 persen pada Juli.
PMI jasa-jasa AS dari Global S&P turun menjadi 43,7 pada Agustus dari 47,3 pada Juli, di bawah pembacaan awal 44,1 dan level terendah sejak Mei 2020. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul