Harga Emas Lesu, Ada Apa Ini?

Sabtu, 28 Januari 2023 – 06:18 WIB
Harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut.

Kendati demikian, harga emas masih mencatat kenaikan mingguan, setelah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi pasar dan USD sedikit lebih kuat.

BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini Lagi Turun, Borong, Bun!

Kenaikan USD pada Jumat (27/1) terjadi setelah ukuran inflasi utama AS menunjukkan tanda-tanda pelonggaran, dengan indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen menjadi 101,924.

"(The Fed) perlu diyakinkan dan indikator favorit mereka menunjukkan inflasi sedang mendingin, tetapi saya pikir masih perlu ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan," kata analis pasar senior di OANDA Edward Moya.

BACA JUGA: Harga Emas Oleng, Ternyata Ini Penyebabnya

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (27/1) bahwa indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 4,4 persen tahun ke tahun pada Desember.

Namun, data itu turun dari 4,7 persen pada November dan tingkat kenaikan tahunan paling lambat sejak Oktober 2021.

BACA JUGA: Sempat Cabut Laporan, Wanita Emas Kembali Adukan Ketua KPU ke DKPP

Data tersebut, sejalan dengan perkiraan pasar, menunjukkan bahwa inflasi AS berkurang.

Data ekonomi lainnya yang dirilis Jumat (27/1/2023) juga mengurangi daya emas. Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,9 pada survei Januari 2023, naik dari 59,7 pada Desember.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang tertunda di AS naik 2,5 persen pada Desember, mematahkan penurunan beruntun enam bulan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, menyusut USD 0,6 atau 0,03 persen menjadi ditutup pada USD 1.929,40 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi USD 1.935,40 dan terendah USD 1.916,50.

Emas berjangka merosot USD 12,6 atau 0,65 persen menjadi USD 1.930,00 pada Kamis (26/1), setelah bertambah USD 7,20 atau 0,37 persen menjadi USD 1.942,60 pada Rabu (25/1).

Emas mempertahankan kenaikan tipis hampir 0,1 persen untuk minggu ini, kenaikan mingguan keenam berturut-turut.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
emas   harga emas   inflasi   The Fed   Ekonomi  

Terpopuler