Harga Emas Melambung, Penjualan Terjun Bebas

Jumat, 05 Agustus 2016 – 01:29 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Peminat perhiasan dari logam mulia di Samarinda kini berangsur sepi. Hal tersebut bertolak belakang dengan tren pembelian yang sangat ramai jelang Ramadan lalu.

Para pemilik toko perhiasan kini sibuk melayani buy back dari warga. Pemilik Toko Emas Nusantara Sejati Baru Irwan Sandra mengatakan, tren menjual logam mulia memang masih ramai.

BACA JUGA: Pengguna Kartu Debit Mandiri Tembus 13 Juta

“Kebanyakan, memang banyak yang ingin jual. Peminat mungkin tak kalah ramai, tapi sedikit yang akhirnya jadi beli,” ucap Irwan saat dikunjungi Kaltim Post di tokonya, Kamis kemarin (4/8).

Menurut Irwan, kondisi itu tak lepas dari masih relatif tingginya harga emas di pasaran. Dalam tiga bulan belakangan, logam mulia itu bergerak di kisaran Rp 525 ribu sampai Rp 570 ribu per gram.

BACA JUGA: Moncer, Laba Danamon Melesat 38 Persen

“Dalam waktu itu juga, penjualan kami turun sekitar 50 persen dari biasanya. Bahkan untuk jenis emas putih, penjualan melorot sampai 70 persen,” jelas dia.

Penjual emas lainnya Hendra Saputra menyebut, tren jual emas dari masyarakat masih terjadi hingga kini. Bahkan, tak jarang mereka harus menolak karena sudah terlalu banyak melakukan buy-back.

BACA JUGA: HKTI Dorong Separuh Dana Repatriasi untuk Pertanian

“Karena yang beli sepi. Setiap hari, ada saja yang harus kami sering tolak, karena perputaran uang tak seimbang,” ujarnya.

Hendra menggambarkan, pembelian emas yang mereka lakukan dari masyarakat naik sekitar 30 persen dalam dua bulan terakhir. Sedangkan, penjualan mereka melorot hingga 60 persen.

“Harga emas memang masih tinggi, sekitar Rp 525 ribu per gram. Beberapa waktu lalu sempat turun sampai di bawah Rp 500 ribu, itu masih ramai pembeli. Sekarang, hampir semua yang datang itu maunya jual emas,” pungkasnya. (ctr/man/k15/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Indonesia Pasti Bisa Swasembada Gula


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler