jpnn.com, JAKARTA - Harga emas menguat lagi menyentuh level tertinggi selama satu bulan ini pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Harga emas melonjak akibat kenaikan harga-harga konsumen yang mendorong daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.
BACA JUGA: Kabar Baik untuk Investor, Harga Emas Bakal Wow, Jadi Sebegini
Di lansir dari Antara, investor tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga yang akan datang oleh Federal Reserve (The Fed).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 8,6 atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada USD 1.984,70 per ounce.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Rabu 13 April 2022, Kompak Naik
Emas berjangka melonjak USD 27,9 atau 1,43 persen menjadi USD 1.976,10 di sesi sebelumnya.
Analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir menilai emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga AS dan "sangat fokus pada inflasi".
BACA JUGA: Marc Klok Bertekad Bawa Timnas Indonesia Rebut Emas SEA Games 2021
Data menunjukkan pada Selasa (12/4/2022) bahwa harga konsumen bulanan AS melonjak pada Maret, memperkuat indikasi untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Federal Reserve bulan depan ketika berusaha untuk mengatasi inflasi.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir pada Maret naik 11,2 persen dari tahun lalu dan 1,4 persen dari bulan sebelumnya.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Namun, kenaikan suku bunga AS akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil dan meningkatkan greenback di mana emas dihargakan.
Investor juga mendorong ekuitas setelah kemerosotan selama seminggu di tengah optimisme pada saham-saham pertumbuhan yang kuat meskipun inflasi tinggi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul