jpnn.com, JAKARTA - Harga emas berjangka menguat di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Emas memelesat dan memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut di tengah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, karena pasar menunggu isyarat lebih lanjut tentang kenaikan plafon utang AS.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 31 Mei 2023, Antam dan UBS Naik, Jual Atau Beli?
Banyak data ekonomi AS akan dirilis minggu ini, dengan data penggajian non-pertanian (NFP) pada bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat (2/6), sebagian besar akan menjadi faktor dalam rencana Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
USD mundur dari tertinggi 10 minggu di tengah aksi ambil untung dan antisipasi data.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 30 Mei 2023, Antam dan UBS Turun, Cek di Sini
Namun, prospek The Fed yang makin hawkish membuat greenback relatif didukung, sementara prospek aset non-imbal hasil seperti emas menjadi suram.
Harga emas dinilai bakal melihat peningkatan permintaan safe haven jika terjadi gagal bayar AS, yang kemungkinan akan memicu resesi.
Anggota parlemen AS akan memberikan suara minggu ini untuk meloloskan RUU bipartisan buat menaikkan plafon utang dan mencegah krisis ekonomi.
Di sisi lain, beberapa anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat telah mengisyaratkan ketidakpuasan dengan RUU tersebut, dan berencana untuk memberikan suara menentangnya di Kongres.
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (31/5) beragam.
Indikator MNI melaporkan bahwa Chicago Business Barometer, juga dikenal sebagai Chicago PMI (Indeks Manajer Pembelian), turun 8,2 poin menjadi 40,4 pada Mei, bertahan di bawah ambang batas 50 yang menunjukkan wilayah kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut. Para ekonom memperkirakan pembacaan 47,3.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja AS membukukan 10,1 juta lowongan pekerjaan pada April, naik dari 9,7 juta pada Maret dan terbesar sejak Januari.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terkerek USD 5 atau 0,25 persen menjadi ditutup pada USD 1.982,10 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.993,10 dan terendah di USD 1.971,80.
Emas berjangka terangkat USD 14,00 atau 0,71 persen menjadi USD 1.977,10 pada hari Selasa (30/5) setelah terdongkrak 60 sen atau 0,03 persen menjadi USD 1.944,30 pada hari Jumat (26/5), dan terpuruk USD 20,90 atau 1,06 persen menjadi USD 1.943,70 pada hari Kamis (25/5).
Bursa Comex ditutup pada hari Senin (29/5) untuk libur Memorial Day. Emas membukukan penurunan bulanan sebesar 1,8 persen pada Mei.(antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul