jpnn.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan bertengger di atas level psikologis USD 1.800 per ounce.
Emas menguat di tengah koreksi harga setelah anjlok di sesi sebelumnya karena Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 16 Desember 2022, Turun, Waktunya Borong, Bun
Kendati demikian, bank sentral Amerika Serikat itu memberikan nada lebih hawkish dengan mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD 12,4 atau 0,69 persen menjadi ditutup pada USD 1.800,20 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.804,20 dan terendah di USD 1.783,90 dan turun 0,6 persen untuk minggu ini.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 15 Desember 2022, Masih Tinggi, Investasi Yuk
Harga emas berjangka anjlok USD 30,90 atau 1,7 persen menjadi USD 1.787,80 pada Kamis (15/12), setelah jatuh USD 6,80 atau 0,37 persen menjadi USD 1.818,70 pada Rabu (14/12).
Emas menemukan dukungan tambahan karena data ekonomi yang dirilis Jumat (16/12/2022) mengecewakan.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 14 Desember 2022, Antam dan UBS Memelesat, Jual Atau Beli, Bun?
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global berada di 46,2 pada Desember, turun dari 47,7 pada bulan sebelumnya, menandakan penurunan kuat dalam kondisi operasi di seluruh sektor penghasil barang.
Penurunan tersebut merupakan yang tercepat sejak periode penguncian awal pada 2020 dan didorong oleh permintaan yang melemah dan penurunan output yang lebih cepat.
Di sisi lain, PMI jasa-jasa AS turun menjadi 44,4 pada Desember dari 46,2 pada November, di bawah perkiraan konsensus 46,5 oleh para ekonom.
Emas sebagian besar telah kehilangan statusnya sebagai tempat berlindung yang aman tahun ini, karena kenaikan suku bunga AS mendorong peluang kerugian untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Hal ini membuat USD sebagian besar mengambil alih emas sebagai tempat berlindung yang disukai pasar, meskipun kekhawatiran akan resesi AS semakin meningkat.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul