jpnn.com, JAKARTA - Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) gegara kekhawatiran atas varian virus corona baru yang diprediksi mengguncang sentimen risiko.
Harga emas mengambil jeda setelah reli lebih dari satu persen.
BACA JUGA: Kabar Baik Bun, Harga Emas 26 November 2021 Lumayan Nih!
Penguatan tipis mendorong emas kembali di atas level USD 1.800 dipicu oleh serbuan ke aset-aset safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 1,2 atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada USD 1,785,50 per ounce.
BACA JUGA: Update Harga Emas 25 November 2021, Kalau Mau Borong, Masih Bisa Bun!
Di pasar spot, emas naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di USD 1.791,97 per ounce pada pukul 18.49 GMT, setelah naik setinggi USD 1.815,26.
Pasar AS tutup pada Kamis (25/11/2021) untuk liburan Thanksgiving. Sehari sebelumnya, Rabu (24/11/2021), emas berjangka naik tipis 50 sen atau 0,03 persen menjadi USD 1.784,30.
BACA JUGA: Update Harga Emas 22 November 2021, Sedia Kantong Tebel Bun, Diborong Saja!
Berbagai pihak berwenang secara global bereaksi waspada terhadap varian virus baru.
Uni Eropa dan Inggris memperketat kontrol perbatasan ketika para peneliti sedang melakukan riset terkait resistensi mutasi itu terhadap vaksin.
Hal itu memicu aksi jual di seluruh pasar yang merembes ke dalam minyak dan logam mulia lainnya.
"Tetapi, setelah reli karena daya tarik safe-haven emas, perubahan bearish keseluruhan pada komoditas akhirnya menghampiri emas juga," kata analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.
Dealer logam mulia di Heraeus Alexander Zumpfe menilai kebijakan Uni Eropa dan Inggris pada akhirnya mendukung emas.
"Harga emas akan tetap didukung di lingkungan ini dan topik tapering (Fed) akan mengambil kursi belakang untuk saat ini," kata Zumpfe.
Kendati demikian, emas berjangka masih menuju minggu terburuk sejak pertengahan Juni, jatuh 3,6 persen minggu ini, tertekan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dapat mempercepat kenaikan suku bunga, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak berbunga.
Organisasi Kesehatan Dunia mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (26/11) dan menyatakan B.1.1.529 juga disebut varian Omicron harus menjadi perhatian. Varian baru pertama kali muncul di Afrika Selatan dan telah terdeteksi di Botswana dan di antara para pelancong di Hong Kong dan Israel. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia