Harga Kebutuhan Pokok Naik

Selasa, 04 Juni 2013 – 08:02 WIB
BANDUNG - Harga kebutuhan pokok seperti daging ayam, cabai, jengkol dan stok daging sapi merangkak naik. Hal tersebut diakibatkan, rencana pemerintah yang akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa bulan kedepan.

Seperti terlihat di Pasar tradisional Soreang, beberapa pengakuan dari pedagang pun membenarkan bahwa kenaikan tersebut terjadi dari akhir bulan Mei lalu hingga saat ini akibat pemerintah akan menaikan harga BBM.

Salah seorang pedagang Ayam Potong di Pasar Soreang, Usep Nurdin,30, mengakui, jika kenaikan ayam potong memang terjadi seiring dengan adanya rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM bersubsidi.

"Sebelumnya, harga normalnya pada minggu lalu dari angka Rp.20 ribu, saat ini melonjak menjadi Rp.28 ribu," kata Usep kepada wartawan ketika ditemui di Pasar Soreang, Senin (3/6).

Hal senada dilontarkan oleh salah seorang pedagang Cabai Keriting di pasar yang sama, Lisna Mirna,28, menuturkan kenaikan ini memang di luar dugaan. Kenaikan ini pun sangat memberatkan para pedagang lainnya.
"Pada awal Mei lalu saja saya menjual harga cabai keriting itu hanya Rp.18 ribu per kilo. Nah, sekarang harganya menjadi Rp30 ribu per kilo," ucapnya.

Harga yang tak kalah naik pun terjadi pada harga jengkol yang biasa dijual Rp.15 ribu per kilo, saat ini harga tersebut mencapai angka Rp30 ribu hingga 40 ribu perkilo.

Sementara itu, untuk harga daging sapi masih tetap di kisaran harga Rp85 ribu. Namun, stok daging sapi pun saat ini dinilai langka.

Menanggapi kenaikan yang cukup tinggi tersebut, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Saeful Bahri berencana akan melakukan pemanggilan kepada pihak Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung.

"Iya, kita akan panggil pihak Diskoperindag untuk meminta alasan dan keterangan terkait kenaikan bahan-bahan pokok tersebut," kata Saeful

Selain itu, menurut Saeful, kenaikan harga tersebut, diakibatkan beberapa faktor diantaranya mulai dari adanya indikasi rencana kenaikan BBM, dan juga pengaruh dari faktor cuaca.

"Nah, jika rencana kenaikan BBM, memang bisa saja. Namun, disamping itu, bisa saja pengaruh dari faktor cuaca yang kemarin dilanda hujan, bisa mengakibatkan tanaman seperti cabi terendam dan mengakibatkan cabai tersebut buruk akibat curah hujan," jelasnya.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut Saeful, kenaikan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang melakukan penimbunan barang agar harga bisa naik begitu cepat.

"Memang saat ini kita belum tahu pasti akibat kenaikan harga bahan pokok tersebut. Mungkin saja ada pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan penimbunan atau orang yang bermain atas kenaikan ini," pungkasnya.(try)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Dana Kompensasi BBM Sasar Petani dan Nelayan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler