jpnn.com, JAKARTA - Harga pangan di DKI Jakarta mulai merangkak naik jelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan peningkatan harga pangan menjelang hari besar memang sudah biasa.
BACA JUGA: Update Harga Pangan Akhir Pekan, Cabai Turun, Minyak Goreng Masih Naik
Menurut dia, penyebab harga pangan bisa naik karena meningkatnya kebutuhan masyarakat.
"Kenaikan itu kan biasa. Itu kan teori supply demand. Ketika Lebaran, Natal, itu memang ada peningkatan kebutuhan, sehingga terkadang ada peningkatan diikuti dengan peningkatan harga," ujar Ariza, Kamis (16/12).
BACA JUGA: Update Harga Pangan, Minyak Goreng hingga Cabai Rawit Naik, Aduh-Aduh
Meski demikian, Ketua DPD DKI Partai Gerindra ini menjamin akan mengendalikan stabilitas harga pangan.
Salah satunya dengan melakukan operasi pasar seperti meningkatkan ketersediaan pangan agar tidak terjadi kelangkaan.
"Nanti kita akan coba untuk dapat menjaga kestabilan harga, mengendalikan, dan juga memastikan pertama ketersediaan stok pangan bagi kebutuhan pangan dan tahun baru," kata Wagub DKI Jakarta.
"Yang paling penting juga masyarakat tidak usah khawatir, kita pastikan stok kebutuhan pangan ada, dan terjaga dengan baik," tambahnya.
Dilihat dari laman infopangan.jakarta.go.id per Kamis hari ini, sejumlah jenis beras seperti beras Setra Ramos naik menjadi Rp 11.473 per kilogram, beras pera Rp 12.000 per kilogram, dan beras Rojolele Rp 12.096 per kilogram.
Selain itu, harga cabai merah keriting juga naik menjadi Rp 50.936 per kilogram, cabai merah besar Rp 58.733 per kilogram, cabai rawit merah Rp 81.851 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp 57.382 per kilogram.
Lalu, harga bawang merah turut naik menjadi Rp 31.212 per kilogram, bawang putih Rp29.914 per kilogram, ayam broiler Rp 38.227 per kilogram, dan telur ayam ras Rp 24.840 per kilogram. (mcr4/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi