jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah cara untuk menjaga dan mengendalikan harga serta ketersediaan stok pangan menjelang perayaan Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan tren kenaikan harga pangan menjelang Nataru merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahunnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan beberapa langkah antisipasi.
“Pertama, kami melakukan penyediaan dan pendistribusian bahan pangan bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti penerima KJP Plus, KLJ, dan Kartu Penyandang Disabilitas dengan target sebanyak 1,1 juta orang,” kata Eli dalam keterangannya, Sabtu (10/12).
BACA JUGA: Menjelang Nataru, Omzet Kue Semprong Isi Bisa Sampai Miiaran Rupiah
Pada program ini, masyarakat membayar Rp 126.000 untuk membeli paket beras 5 kilogram, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, telur 1 tray, susu 24 kotak, dan ikan kembung 1 kg.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan bazar pangan keliling di kantor wali kota dan bupati, kecamatan, kelurahan, dan rumah susun (rusun).
BACA JUGA: Mengantisipasi Arus Mudik Libur Nataru, Pelni Ambon Menambah 2 Kapal
Jajaran Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket sehingga harga lebih ekonomis yang bisa didapat di Gerai Pangan Pasar Jaya.
Ada pula pendistribusian beras medium KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) kepada pedagang seharga Rp 8.900 per kilogram.
“Terkait dengan kenaikan harga komoditas cabai, tidak hanya disebabkan naiknya permintaan, tetapi juga disebabkan kenaikan harga produksi,” jelas Eli. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi