Harga Pertamax Naik, Pertamina Masih Tombok Rp 3.500 per Liter

Jumat, 01 April 2022 – 21:43 WIB
Dispenser bahan bakar minyak di SPBU yang menyediakan Pertalite, Pertamax dan Premium. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menilai positif penyesuaian harga BBM nonsubsidi, Pertamax.

Pasalnya, meski mengalami kenaikan menjadi Rp 12.500 per liter, namun sebenarnya Pertamina masih tombok dan menjual di bawah harga keekonomian.

BACA JUGA: Kalina Ocktaranny Akui Pacaran dengan Ricky Miraza, Vicky Prasetyo Merasa Dikhianati?

“Pertamina memang tidak punya pilihan lain, kecuali menyesuaikan harga Pertamax yang merupakan BBM nonsubsidi. Meski begitu, kami menilai positif. Sebab, penyesuaian harga BBM RON 92 tersebut, masih di bawah harga keekonomian. Dengan harga jual Pertamax sekarang, Pertamina sebenarnya masih tombok Rp 3.500 per liter,” kata Sugeng.

Kondisi ini menurut Sugeng, menjadi bukti bahwa Pertamina sangat mempertimbangkan daya beli masyarakat.

BACA JUGA: Harga Pertalite tak Ikut Naik, Bukti Pemerintah Masih Berpihak Kepada Rakyat Kecil

“Nyatanya, Pertamina rela kenaikan tersebut pun, sebenarnya masih di bawah harga keekonomian,” lanjutnya.

Selain itu, sebenarnya Pertamax merupakan BBM yang ditujukan untuk kalangan masyarakat mampu.

BACA JUGA: Doa Ziarah Kubur

Itu pun, dengan volume penjualan yang sangat kecil, yakni hanya 14 persen dari total penjualan BBM Pertamina.

Bandingkan dengan Pertalite, yang ditujukan bagi kalangan menengah ke bawah dengan volume penjualan mencapai 53 persen. Untuk BBM jenis RON 90 tersebut, Pertamina sudah memastikan bahwa tidak terdapat kenaikan harga.

“Dan tak kalah penting, sebagai BBM non subsidi, kenaikan tersebut juga sesuai dengan formula harga dari KESDM dan selanjutnya dapat menjadi floating price,” lanjutnya.

Tidak hanya itu. Menurut Sugeng, harga jual baru Pertamax, ternyata masih sangat kompetitif dibandingkan SPBU swasta.

Dengan Shell misalnya, yang menjual Super Shell (RON 92) seharga Rp 12.990, harga Pertamax masih jauh lebih murah.

“Apalagi, penyesuaian harga Pertamax, baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak 2019,” jelas Sugeng.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler