Harga Pertamax Tembus Rp11.250

Rabu, 04 April 2012 – 12:28 WIB

BANDA ACEH - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Banda Aceh, tembus Rp11.250 per liter. Kenaikan harga dari Rp10.800/liter ini, mulai 01 April 2012, lalu dipengaruhi melonjaknya harga minyak dunia. Meski harga pertamax naik, namun konsumen pengguna minyak jenis ini tetap membelinya.

Amatan koran ini di sejumlah SPBU penyedia pertamax, seperti Pom bensin Lambhuk, Batoh, Kampung Mulya, Ulee Lheue, dan SPBU Kampung Baru,  tetap ada konsumen yang mengisi pertamax untuk mobil dan sepeda motor.

Pengakuan beberapa petugas yang melayani di pom bensin bagian pertamax, tidak ada yang melihat khusus ke harga yang tertera di mesin minyak pengisian setempat. Begitu pula, tidak ada yang bertanya, apakah pertamax anaik atau turun.

“Kebanyakan setelah mengisi dan ditagih uangnya, baru terkejut, tetapi tetap membayar. Ada juga yang mengisi dengan patokan harga Rp200.000, tanpa menyebutkan berapa liter atau untuk kereta isi full,” kata salah satu petugas SPBU Lambhuk ini.

Walau harga naik, tapi pertamax tetap diburu. Konsumennya lebih dominan pemilik kendaraan mewah dan ada juga kendaraan roda dua,” kata Sales Area Manager Pertamina Aceh,  M Iqbal DK.

Dia mengungkapkan kenaikan bermula 15 Maret, lalu, dari Rp9.000-an menjadi  Rp10.800/liter. Kemudian medio 1 April, kemarin itu, naik lagi sebanyak Rp1.550/liter. Ia menyebutkan alasan kenaikannya dan hal tersebut terjadi di seluruh Indonesia dan bukan hanya di Aceh, termasuk Kota Bandaaceh.

Hanya saja, ujarnya, kenaikan harga pertamax di Banda Aceh, berbeda dengan di Jakarta, dimana di ibukota Negara ini, DKI Jakarta, harganya naik hingga Rp10.800/liter-nya. Untuk itu-lah, ucapnya dari seberang Telephone genggamnya, pihak Pertamina melakukan upaya lain dengan program promosi  bekerjasama dengan Yamaha di kota ini.

Ia mencontohkan, setiap konsumen yang membeli sepeda motor merek Yamaha, akan diberikan  voucer gratis pertamax juga memberi hadiah-hadiah menarik di SPBU yang menyediakan Pertamax. Upaya ini dilakukan agar pengguna pertamax tidak beralih ke premium bersubsidi, ia menyebutkan.

Diungkapkannya, meskipun konsumen tetap terlihat mengisi pertamax, namun dicatatan pihaknya terlihat kalau penjualanan pertamax di Aceh mengalami penurunan hingga sekitar 50 persen dari jumlah penjualanan pertamax 144/Kiloliter/bulan lalu. (ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konversi ke Gas, Hemat Rp20,99 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler