jpnn.com - TERNATE – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Kota Ternate, Maluku Utara belum normal. Hasil pantauan wartawan Koran ini, Kamis (7/7) beberapa pengecer masih menjual premium dari kisaran Rp 10.000 sampai Rp 13.000 per liter dari harga normal Rp 8.000 per liter.
Sementara harga normal yang ditetapkan PT Pertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebesar Rp 6.450 per liter. Di sisi yang lain, empat SPBU di Kota Ternate yakni SPBU Kalumata, Batu Anteru, Maliaro dan Codo kembali beraktivitas.
BACA JUGA: Share Keuangan Syariah Masih 5 Persen
Meski begitu, pengecer mengaku masih sulit mendapatkan premium sehingga dijual dengan harga tinggi.
“Sulit membeli premium di SPBU. Kalaupun dapat hanya beberapa liter sehingga kami menjual mahal,” kata Lina, salah satu pengecer di salah satu depo di Kelurahan Kalumata.
BACA JUGA: Dirut ASDP: Ini Prestasi Luar Biasa
Sales Executive Retail PT Pertamina Malut, Andi Arifin saat dikonfirmasi Malut Post (JPNN Group) kemarin (7/7) menuturkan, harga premium di depo saat ini masih mahal karena hanya sebagian pengecer yang berjualan. Mereka cenderung memanfaatkan kondisi ini untuk menaikan harga.
Selain itu, penjualan premium ke pengecer juga dibatasi karena ditakutkan ada penimbunan BBM.
BACA JUGA: 89 Penerbangan Masuk dan Keluar dari Bandara Samratulangi
Sebab sampai saat ini tidak ada aturan dari Pemkot yang mengatur penjualan di tingkat pengecer. Dia menjamin, harga premium akan kembali normal dalam dua hari ke depan.
“Setelah aktivitas berjalan normal, pengecer akan diizinkan membeli premium di SPBU sesuai kebutuhannya. Namun, kami meminta kepada Pemkot khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar membuat kebijakan mengatur para pengecer ini,” kata lelaki lulusan Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar ini.(JPG/tr-03/wat/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Merak-Bakauheni Naik 15 Persen
Redaktur : Tim Redaksi