Diperkirakan kenaikan harga ini terjadi akibat langkanya cabai rawit di tingkat petani, dan menjelang datangnya Ramadan beberapa hari lagi. Pedagang cabai di Paaar Bobotsari, Sartini mengatakan, sebenarnya kenaikan harga cabai rawit sudah mulai terjadi sejak tiga minggu terakhir. Namun, kenaikan tertinggi terjadi empat hari belakangan ini.
"Kalau harga normal cabai rawit antara Rp 12 ribu sampai Rp 14 ribu sekilonya,” tutur dia.
Dia menambahkan, kenaikan harga cabai rawit ini terjadi sebagai dampak kenaikan harga BBM sehingga ongkos transportasi mengalami kenaikan. Selain itu, meningkatnya permintaan cabai rawit menjelang puasa juga memiliki pengaruh yang besar. “Para petani di wilayah Karangreja, tanaman cabainya kurang baik akibat cuaca akhir-akhir ini,” imbuh Sartini.
Selain harga cabai rawit, harga cabai merah juga mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga cabai merah hanya Rp 22 ribu sekilo, saat ini harga cabai merah menembus Rp 36 ribu perkilogramnya. Harga daging ayam juga mengalami kenaikan sampai Rp 5 ribu perkilo, yakni dari Rp 17 ribu sekilo menjadi Rp 22 ribu perkilogramnya.
Pantauan Radarmas (Grup JPNN), beberapa bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain, beras kualitas IR menjadi Rp 8 ribu dari Rp 7 Ribu Perkilogramnya. Telur mengalami kenaikan Rp 4 ribu per kilogram, kini telur sekilo Rp 18 ribu per kilo dari sebelumnya Rp 14 ribu sekilo.
Pedagang Warteg Bobotsari, Sri Astuti mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok ini. Pasalnya, menjelang ramadan, biasanya para pedagang warung sepi pelanggan. Kanaikan ini, akan memperberat masyarakat sepertinya. “Kebutuhan naik, pelanggan sepi, kebutuhan untuk lebaran juga belum dipikiran. Masyarakat kecil tetap susah,” tuturnya. (jok/dis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Devisa Terkuras, BI Lepas Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi