Harga Rumah di Kabupaten Tangerang Naik 24,5%, LPKR Memperluas Penetrasi Pasar

Kamis, 18 Agustus 2022 – 11:18 WIB
Cendana Homes. Foto: Lippo Karawaci

jpnn.com, JAKARTA - Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menyebutkan indeks harga rumah dalam tiga tahun terakhir meningkat 10 persen.

Kenaikan harga rumah lebih besar terjadi di area Jabodetabek, salah satunya di Kabupaten Tangerang, Banten.

BACA JUGA: Indonesia Properti Expo 2022: Ada Rumah Rp 168 Juta, Cicilan Ringan Banget

Kenaikan harga properti di Kabupaten Tangerang mencapai 24,5 persen. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dibandingkan Tangerang Selatan (11,5 persen), Kabupaten Bogor (8,5 persen), dan Depok (7,5 persen).

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan pemicu harga rumah di empat daerah tersebut mengalami kenaikan signifikan.

BACA JUGA: Anang Hermansyah dan Ashanty Jual Rumah dengan Harga Rp 60 Miliar? Begini Faktanya

“Keempat area tersebut merupakan destinasi favorit para pencari rumah. Di samping itu, penyebab harga rumah selalu naik di antaranya inflasi, ketersediaan tanah yang tak pernah bertambah sementara jumlah penduduk terus bertambah, dan kenaikan harga bahan bangunan,” terang Novita dalam keterangannya, Kamis (18/8).

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menangkap peluang pasar properti tersebut dengan cara meluncurkan klaster Cendana Homes Series di Lippo Village sejak tahun 2020.

BACA JUGA: LPKR Pastikan Lokasi Rumah Strategis, Fasilitas Mumpuni, Harga Terjangkau

CEO LPKR John Riady menjelaskan, klaster hunian berkualitas yang menargetkan pemilik rumah pertama ini memiliki akses yang strategis, yakni menuju pintu Tol Jakarta Merak, Hypermart Cyberpark, Supermall Karawaci, Universitas Pelita Harapan, dan RS Siloam Karawaci, yang dapat ditempuh kurang dari 10 menit.

John Riady menjelaskan dalam setiap acara pemilihan unit klaster Cendana Homes Series, hunian yang ditawarkan selalu habis terjual.

LPKR, kata John, juga menyasar pasar premium melalui klaster Brava yang dihadirkan di lokasi strategis di kawasan Lippo Village.

Klaster pertama seri ini, yaitu Brava @ Himalaya, harga sekitar Rp 4,1 miliar per unitnya, sangat diminati oleh para pembeli pada momen peluncurannya.

Peluncuran Brava @ Himalaya yang sukses membuktikan kemampuan LPKR dalam memperluas penetrasi pasar.

John mengatakan bisnis properti menunjukkan tanda pemulihan yang terlihat dengan meningkatnya pra penjualan produk klaster Cendana dan Brava di Lippo Village.

“Indonesia sedang dalam masa pemulihan dan kegiatan sudah berangsur-angsur normal kembali, kami yakin kondisi makro juga akan mendukung pertumbuhan bisnis kami di tahun 2022,” kata John Riady.

LPKR berhasil mencatatkan pra penjualan Rp 2,485 triliun pada Semester I/2022, naik 7 persen YoY (year on year) dari Rp 2,331 triliun pada Semester I/2021.

Dari segi lokasi, Lippo Village berkontribusi paling besar, yakni 45,4 persen atau Rp1,084 triliun dari total pra penjualan LPKR pada Semester I/2022.

Disebutkan, hingga akhir 2022, LPKR menegaskan kembali target pra penjualan Rp 5,2 triliun.

Untuk mencapai target tersebut manajemen LPKR akan menerapkan berbagai strategi, seperti meluncurkan kembali produk-produk residensial untuk pemilik rumah pertama, produk residensial premium dan unit ruko, apartemen mid-rise untuk memperluas penetrasi pasar, serta mendorong permintaan untuk unit high-rise siap huni.

"LPKR tetap berkomitmen untuk menyediakan perumahan yang berkualitas untuk memenuhi permintaan yang kuat dari pemilik rumah pertama, bahkan saat LPKR mendiversifikasi penawaran produk," pungkas John Riady. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler