Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik

Rabu, 12 Desember 2018 – 00:58 WIB
Harga telur naik. Ilustrasi FOTO: IRWANSYAH /SUMATERA EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com, KUTAI TIMUR - Harga sejumlah kebutuhan pokok pangan di beberapa pasar di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, merangkak naik. Hal ini diduga sehubungan datangnya hari raya Natal dan tahun baru.

Kenaikan harga itu terutama terjadi pada komoditas telur, daging ayam, cabai, hingga bawang merah. Seluruh komoditas tersebut memiliki harga yang bervariasi.

BACA JUGA: Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok

Harga awal telur per piring (30 biji) adalah Rp 45 ribu, kini mencajadi Rp.50 ribu. Lantas ayam yang semula hanya Rp 36 ribu per kilogram, meningkat naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

Seorang pedagang, Mariyana mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut belum diketahui penyebabnya. Hanya saja ia merasa hal ini kerap terjadi setiap tahun menjelang Natal dan pergantian tahun.

BACA JUGA: Gaji TK2D Naik, Diusahakan Setara PNS

"Kalau sudah bukan Desember pasti begini, mungkin mau ada perayaan Natal, makanya semua barang menjadi naik harganya," kata Mariyana.

Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah. Harganya pekan lalu hanya berkisar Rp 22 ribu per kilogram, namun saat ini dari agen sudah mencapai Rp 35 ribu/kg.

BACA JUGA: Tahun Depan Gaji TK2D Setara UMK, dengan Syarat…

"Waktu saya beli, harganya memang sudah mahal, sehingga saya jual lagi dengan harga Rp. 40 ribu per kilogram. Kalau tidak begitu, saya tidak dapat untung. Belum lagi kalau ditawar ibu-ibu," keluh Mariyana.

Sedangkan Yuli, seorang pedagang nasi kuning mengeluhkan kenaikan harg dimaksud, Bukan hanya ayam, telur dan bawang. Namun perempuan a 44 tahun itu menyebutkan, harga cabai rawit kini juga meroket.

"Saya jualan harus sedia sambal, sekarang cabai sudah Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp. 28 per kilogram," bebernya Yulis.

Robiah (51), warga jalan Silvaduta RT 01, Sangatta Selatan, menuturkan hal yang sama. Menurutnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia harus mengeluarkan dana lebih. "Kalau sudah mau pergantian tahun memang harus mengeluarkan uang lebih," katanya.

Tak tanggung-tanggung, menurut Robiah sayur hijau yang notabenenya ditanam oleh petani lokal, ikut mengalami kenaikan. "Saya heran, padahal bukan didatangkan dari luar daerah. Tapi entah mengapa kangkung dan bayam juga ikut mahal," terangnya.

Robiah berharap pemerintah dengan dinas terkait dapat melakukan sidak di seluruh pasar. Guna menekan permainan harga pasar yang kerap menjadi budaya.

"Seharusnya pemerintah turun ke lapangan, supaya tahu kondisi sembako menjelang akhir tahun ini," harapnya. (mon/san)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Jangan Kira Pak Jokowi Tak Pernah Masuk Pasar


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler