Harga Telur dan Daging Sapi Naik

Senin, 17 Desember 2018 – 06:39 WIB
Harga telur naik. Ilustrasi Foto: ANGGI PRADITHA/KALTIM POST

jpnn.com, SURABAYA - Harga sejumlah bahan pokok seperti daging sapi dan telur ayam ras mulai mengalami kenaikan, jelang Natal dan tahun baru. Meski demikian, Dinas Peternakan Jawa Timur memastikan bahwa stok kedua bahan pokok tersebut masih cukup, bahkan surplus.

Kepala Dinas Peternakan Jatim Wemmy Niamawati mengatakan, produksi telur masih sangat mencukupi. Bahkan, Jatim mengalami surplus telur sebanyak 137 ribu ton hingga akhir tahun 2018. Kontribusi produksi telur Jatim masih 30 persen terhadap produk telur nasional.

BACA JUGA: Akhir Tahun, Stok Daging dan Ayam Aman

“Sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan telur di provinsi lain,” ujarnya.

Saat ini, harga telur naik menjadi Rp 21.550 per kilogram. Menurutnya, hal ini disebabkan harga jagung yang juga naik menjadi Rp 15.500. “Kalau menurut saya wajar kenaikan harga ini, karena peternaknya juga ingin mendapatkan untung saat permintaan banyak,” katanya.

BACA JUGA: Pakan Ternak Mahal, Harga Telur Ikut Naik

Selain itu Wemmy menambahkan, stok daging di Jatim juga surplus. Jumlah ternak sapi potong di Jatim mencapai 4,6 juta ekor. Produksi daging Jatim mencapai 102.925 ton per tahun dan kebutuhannya hanya 92.016 ton per tahun.

“Kontribusinya 28 persen terhadap populasi sapi potong nasional. Per tahun Jatim masih bisa mengirim 150 – 170 ekor sapi potong untuk memenuhi kebutuhan provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Harga Telur dan Daging Ayam Naik Jelang Natal

Wemmy menuturkan, untuk mengantisipasi lonjakan harga daging dan telur yang di luar kewajaran, Dinas Peternakan Jatim juga aktif menggelar operasi pasar yang sudah terjadwal dengan baik maupun melalui mengirim surat ke dinas peternakan kabupaten dan kota. Menurutnya, ada 123 orang pengawas yang tersebar di seluruh Jatim.

“Tugasnya melakukan pemantauan, pemeriksaan hingga pengawasan produk ternak yang beredar di pasaran,” tegasnya.

Terpisah, ketua Komisi B DPRD Jatim Ahmad Firdaus Fibrianto mengimbau, meskipun stok mencukupi, namun organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim yang bisa menjaga stabilitas pangan.

“Harus dilakukan operasi pasar agar tidak dimanfaatkan oleh para pihak untuk menaikkan harga kebutuhan pangan,” jelasnya. (mus/nur)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Nataru, Pemotongan di RPH Menurun


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler