jpnn.com, JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID terus mendukung kelestarian batik nusantara.
Sekretaris perusahaan Heri Yusuf mengatakan salah satunya lewat dukungan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi dan pengembangkan batik.
BACA JUGA: 5 Tips Memilih Baju Batik Wanita dengan Brand Lokal dari Tokopedia, Simak Baik-baik ya!
Anggota MIND memilih dan membina UMKM batik dan berhasil menjual produknya di pasar lokal dan internasional.
"Grup MIND ID memberikan dukungan penuh untuk para pengrajin batik di sekitar wilayah perusahaan untuk memajukan perekonomian masyarakat," kata Heri Yusuf dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/10).
BACA JUGA: Bangga Produk Indonesia, Pandawa Ganjar Kenalkan Batik Kepada Milenial di Purworejo
Heri Yusuf menyebut ada puluhan UMKM batik yang berhasil menjadi mitra binaan anggota MIND ID.
Dia membeberkan di antara UMKM itu bahkan berhasil memasarkan batik hingga kancah internasional.
BACA JUGA: Rayakan Hari Batik Nasional, Anies Pilih Motif Wahyu Tumurun
"Contohnya seperti produk UMKM batik binaan PT Antam Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Kolaka yang berhasil memproduksi kain tenun batik Sangia Mekongga," kata Heri Yusuf.
Menurut Heri, mitra binaan UMKM milik PT Antam mengajak masyarakat lokal di Kolaka untuk memproduksi kain batik dan tenun khas kearifan lokal.
Produksi kain batik dan tenun ini tidak hanya untuk menggerakan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan.
Namun, juga sebagai bentuk upaya PT Antam untuk melestarikan budaya masyarakat setempat, yakni peninggalan budaya Kerajaan Mekongga.
Dalam kesempatan lain, UMKM batik mitra binaan PT Antam mengikuti Pasar Senggol Turkiye pada September 2023 lalu.
PT Antam Tbk membawa UMKM batik mitra binaannya untuk memperkenalkan batik kepada masyarakat Turki.
Keikutsertaan UMKM batik mitra binaan PT Antam Tbk dalam ajang internasional ini menjadi pintu pembuka untuk meningkatkan daya saing produk serta menambah relasi dan kesempatan pasar baru.
Serupa dengan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui mitra binaan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) juga berhasil membina pengrajin batik yang diisi oleh ibu-ibu rumah tangga di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
SIBA menghasilkan produk batik lokal khas masyarakat Tanjung Enim bernama batik kujur.
Batik kujur memberikan ciri khas batik Tanjung Enim dengan motif kearifan lokal, seperti coretan kopi, rumah tengkiang, kujur, dan bunga tanjung.
"Kujur merupakan senjata tradisional berbentuk tombak peninggalan nenek moyang masyarakat Tanjung Enim," ucap Heri.
Ada beragam produk yang dihasilkan SIBA batik kujur, di antaranya batik kujur ramah lingkungan dibuat menggunakan bahan pewarna alami hasil pengolahan tanaman endemik.
PTBA memfasilitasi 12 kelompok SIBA batik kujur melalui penyediaan Gerai Batik Kujur di area SIBA Center. PTBA pun menyediakan sarana prasarana yang diperuntukkan 35 pengrajin batik sebagai salah satu sarana penunjang produksi batik kujur.
Semua dilakukan hingga berhasil merambah pasar Amerika Serikat.
Anggota MIND ID PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga berhasil memberdayakan produk lokal seperti batik mangrove di Kabupaten Batubara.
PT Inalum melakukan pembinaan berkelanjutan untuk kelompok ibu-ibu di pesisir Kabupaten Batubara.
Bersama masyarakat lokal, PT Inalum berhasil membuat batik lokal dengan memanfaatkan mangrove sebagai pewarna alami.
Tidak hanya itu, UMKM batik mitra binaan PT Inalum juga berhasil mengembangkan potensi mangrove sebagai produk turunan berdaya saing.
Anggota MIND ID PT Timah Tbk juga berhasil mengembangkan UMKM batik lokal di Bangka Belitung.
"UMKM batik mitra binaan PT Timah Tbk berhasil memproduksi berbagai jenis batik seperti batik tulis, batik cap, batik kombinasi, dan kain cetak bermotif batik," pungkas Heri Yusuf.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul