jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kembali menyerukan siswa dan sekolah untuk jujur dalam pelaksanaan ujian nasional (unas) tingkat SMA dan SMK. Sebab, jika sampai ada sekolah yang nekat membantu siswa untuk berbuat curang, maka sekolah itu sendiri yang rugi.
"Hari ini gini masih berbuat curang, hari itu juga langsung ketahuan," kata Anies dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (14/3).
BACA JUGA: Pantau Unas, Ahok: Kalau Jujur Pasti Menang
Menurutnya, kecurangan oleh pihak sekolah bisa diketahui karena ada formulasi yang digunakan untuk mengukur indeks integritas sekolah. Itu pula sebabnya, masyarakat diminta melaporkan bila ada indikasi kecurangan saat tes.
"Mari ramai-ramai menjalankan UN dengan jujur. Kalau dulu orang jujur ditekan, sekarang yang jujur kita topang. Kami ingin mendorong masyarakat dan pemda untuk jujur. Nilai UN tinggi jadi tidak bermakna bila mendapatkannya dengan cara tidak jujur," ucapnya.
BACA JUGA: Selipkan Kunci Jawaban UN di Kaus Kaki
Sedangkan hingga hari kedua unas SMA/SMK, Anies meyakini pelaksanaannya berjalan tenang dan lancar. Ia bahkan mengklaim pelaksanaan unas tahun ini lebih lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Alhamdulillah sampai hari kedua ini semuanya lancar, baik yang menggunakan kertas maupun komputer," katanya.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan, salah satu indikator lancarnya pelaksanaan unas bisa dilihat dari sedikitnya laporan kecurangan yang masuk ke posko pengaduan maupun lewat dinas pendidikan. Dia berharap, sistuasi ini akan berjalan sampai hari ketiga.
BACA JUGA: Menteri Anies Bilang, Unas tak Lagi Menegangkan
Meski begitu Anies mengakui masih ada laporan tentang kebocoran soal, ada soal yang tertukar, gangguan server, kesulitan login saat tes komputer ataupun persoalan lainnya.
"Namanya kebocoran selalu terjadi kan? Tapi paling tidak, tahun ini masalah-masalah pelaksanaan unas merosot tajam," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungan Pejabat di Ruang Unas Malah Mengganggu
Redaktur : Tim Redaksi