Hari-Hari Bachtiar Chamsyah, Mantan Mensos yang Mendekam di Rutan Cipinang

Kian Rajin Baca Alquran, Tetap Dipanggil Pak Menteri

Senin, 20 September 2010 – 08:08 WIB
Mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah saat Salat Idul Fitri di Rutan LP Cipinang. Tampak pula dua terpidana kasus korupsi pemadam Kebakaran, mantan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah dan mantan Dirjen Otda, Oentarto SM. Foto : Sekaring Ratri/Jawa Pos/JPNN

Selama mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang karena kasus korupsi, mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah merasa mendapat banyak hikmahSalah satunya, lebih banyak waktu bagi dirinya untuk beribadah.

======================
SEKARING RATRI, Jakarta
======================
 
KETIKA ditemui Jawa Pos pada hari kedua Lebaran (11/9), wajah Bachtiar terlihat semringah

BACA JUGA: Dipuji Hillary Clinton, Tampil di Forum PBB

Hari itu, dia baru selesai mengikuti salat Idul Fitri bersama ratusan napi
"Saya sudah ikhlas dengan apa yang terjadi

BACA JUGA: Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (3-Habis)

Lihat, saya terlihat tenang kan?" kata pria 64 tahun itu.
 
Dia mengakui, pada Lebaran kali ini, dirinya merasakan hal yang berbeda
Belasan tahun menjadi pejabat negara, Bachtiar terbiasa menerima tamu di rumah dinasnya dengan mengadakan open house

BACA JUGA: Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (2)

Namun, untuk kali pertama pada tahun ini, dia harus berlebaran di tahanan"Tentu ada sedihnya," ujar kakek lima cucu tersebut
 
Dia mengungkapkan, ada yang berubah pada dirinya sejak menghuni tahananKetika resmi menghuni Rutan Cipinang sejak 5 Agustus lalu, mantan ketua pansus kasus Bulog itu mengaku semakin dekat dengan AllahIntensitas ibadahnya meningkatSelama Ramadan, hampir setiap waktu dilewatkan dengan salat berjamaah dan membaca Alquran di masjid dalam kompleks rutan.
 
"Begitu bangun, kami langsung sahur, lalu dilanjutkan baca QuranNggak lama salat Subuh jamaahSiang sedikit salat DuhaItu lanjut terus sampai tengah malamDulu saya tidak sempat beribadah seperti ini," urainya.
 
Di kalangan para napi, sosok Bachtiar cukup dikenalTidak heran, sebelum dan seusai salat Id, tak henti-henti orang menyapa serta bersalaman dengan dirinyaBahkan, ada yang sampai berfoto barengMereka memanggil Bachtiar dengan sebutan "Pak Menteri".
 
Selama Bachtiar mendekam di tahanan, deretan pejabat publik pun pernah menjengukDi antaranya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., Mendiknas Mohammad Nuh, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, hingga mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda
 
Bachtiar pun mengisahkan, saat pertama mengikuti salat Jumat di Masjid Rutan Cipinang, sang khotib yang mengenali Bachtiar langsung mengejarnyaAkhirnya, jamaah yang lain ikut-ikutan mengejar Bachtiar.  "Jadinya, kami kejar-kejaran begituJadi, jamaahnya itu mengira, saya itu gurunya sang khotib tadiTapi, saya memang sering kenal dengan khotib yang berceramah di masjid rutanMereka selalu panggil saya Pak Menteri," ungkap pria kelahiran 31 Desember 1945 itu lantas terbahak.
 
Di kalangan penghuni rutan, Bachtiar tidak hanya dikenal sebagai seorang mantan menteriBeberapa rekannya sesama tahanan kadang curhat kepada diaSalah satunya, terpidana kasus korupsi mobil pemadam kebakaran Ismeth Abdullah (mantan gubernur Kepulauan Riau)
 
Ismeth yang menerima vonis dua tahun penjara itu terkadang mengeluhkan banyak hal kepada BachtiarSalah satunya mengenai hukuman badan yang seharusnya tidak dijalaninyaMenanggapi curahan hati para rekannya tersebut, Bachtiar selalu mengingatkan mereka untuk selalu menguatkan hati dan mengikhlaskan diri pada Allah
 
"Saya bilang sama mereka, kita ikhlaskan sajaSemua dijalani apa adanyaMemang, kadang cuma gara-gara tanda tangan, kita bisa ikut terjerumus dalam kasus korupsi," ujarnya
 
Menyoal kasus korupsi yang menimpa dirinya, Bachtiar kembali mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah bertindak pidana korupsi terkait pengadaan sarung, sapi, maupun mesin jahit di Depsos (sekarang Kemensos)Sebagaimana diketahui, Bachtiar ditahan atas dugaan korupsi pengadaan sarungDia diduga telah menyalahgunakan wewenang dalam menggunakan dana usaha kesejahteraan sosial (UKS) untuk pengadaan sarung pada 2006?2008Kala itu, Bachtiar menjabat Menteri SosialAkibat perbuatannya, negara dirugikan lebih dari Rp 15,7 miliar.
 
Sebelum meringkuk di penjara, nama Bachtiar sempat bersinar saat menangani kasus skandal Bulog dan Brunei pada 2000?2001Kala itu, dia menjadi ketua pansus skandal Bulog dan skandal BruneiLewat dua kasus tersebut, Bachtiar yang kala itu menjadi anggota DPR Fraksi PPP memegang peran penting
 
Saat menjadi ketua pansus, Bachtiar dan timnya memiliki kewenangan luas untuk memeriksa para pejabat serta pihak yang terlibat, termasuk presiden saat itu, Abdurrahman Wahid (Gus Dur)Bachtiar berwenang menanyakan hal apa saja yang terkait dengan kasus tersebut kepada orang-orang yang dipanggil, termasuk pejabat-pejabat pentingDua kasus itu akhirnya menjadi titik awal terjungkalnya Gus Dur dari kursi kepresidenan
 
Namun, nasib seolah berbalikSetelah pensiun, Bachtiar justru terjerat kasus korupsiTidak hanya satu, bahkan tiga kasus korupsiTiga bulan setelah turun dari jabatan Mensos, dia ditetapkan sebagai tersangka(c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia Malaysia (1)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler