Hari Ini, Pembuktian Amerika Pilih Obama

Sejuta Orang Siap Pesta di Chicago

Selasa, 04 November 2008 – 09:12 WIB
Foto : REUTERS/Hans Deryk
CHICAGO - Hari ini, 4 November 2008, dunia memusatkan perhatian ke Amerika SerikatPada Selasa pertama November di tahun kabisat inilah, rakyat AS akan menentukan pilihan apakah veteran perang Vietnam John Sydney McCain III, 72, atau senator yang empat tahun tinggal di Menteng, Jakarta, Barack Husein Obama, 47, yang memimpin mereka dalam empat tahun ke depan.

Apa pun hasilnya, sejarah baru akan tercipta

BACA JUGA: AS Menuju One-Party Control

Barack Obama, kandidat Partai Demokrat, jika menang, akan menjadi warga kulit hitam pertama yang menjadi presiden AS sejak dua abad negara itu merdeka (4 Juli 1776)
Begitu pula John McCain, kandidat Partai Republik, kalau unggul, akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden tertua AS saat dilantik

BACA JUGA: Presiden Prancis Gadungan Permalukan Sarah Palin

Sedangkan Sarah Palin, pendamping McCain, menjadi wanita pertama yang menjabat posisi wakil presiden AS
Presiden terpilih akan dilantik pada 20 Januari 2009.

Lantas, siapa yang paling berpeluang sebagai penentu sejarah dan penghuni kantor paling berkuasa di dunia, yakni 1600 Pennsylvania Avenue, Washington DC (alamat Gedung Putih)? Pendukung Obama boleh berbesar hati

BACA JUGA: Problem Kertas Suara Sementara Hasil Pilpres di Ohio Siap Dianulir

Sebab, sampai satu malam menjelang hari penentuan, senator Illinois itu unggul di semua polling (jajak pendapat).Lembaga polling Gallup memperlihatkan kemenangan Obama sudah di depan mataDalam hasil polling nasional yang dipublikasikan kemarin (3/11), Obama unggul delapan poinDi kalangan pemilih tradisional (basis Republik), Obama bahkan unggul dengan meraih 51 persen dukungan atas McCain yang hanya meraup 43 persen.

Jajak pendapat yang dilakukan Washington Post-ABC News juga memperlihatkan tren yang miripObama unggul atas McCain dengan perbandingan suara 53:44 persenJajak pendapat Rasmussen memperlihatkan, kandidat Demokrat tersebut unggul dengan meraih 51 persen, lebih besar ketimbang McCain yang hanya meraih 46 persen.

Menurut survei lembaga RealClearPolitics, Obama berhasil unggul di enam dari delapan negara bagian paling menentukan (battlegrounds states)Alumnus sekolah hukum paling bergengsi -Harvard Law School- itu diprediksi sudah mengantongi 228 electoral votes (nilai dukungan elektoral) dengan potensi tambahan 50 EVDibutuhkan minimal 270 EV untuk memenangi pilpres ASSementara McCain diramalkan hanya maksimal meraup 132 EV, jauh dari syarat minimal 270 EV.

Merasa di atas angin, Obama semakin memancarkan kepercayaan dirinyaBahkan, dia sudah mulai terang-terangan menyatakan kemenangan"Saya terus merasa lebih baik dari hari ke hariKerumunan massa bertambah besar dan setiap orang menampakkan senyuman di wajahnyaAnda mulai berpikir mungkin kita mampu memenangkan pemilu 4 November," kata Obama di hadapan 80.000 orang yang berkumpul di dekatnya bersama penyanyi Bruce Springsteen di Cleveland, Ohio, negara bagian yang dua kali pilpres memilih capres Republik George WBushDari Ohio, Obama melanjutkan kampanye maraton ke Virginia, North Carolina, sebelum kembali ke Chicago untuk berkampanye di Grant Park.

Tercecer di semua jajak pendapat membuat McCain makin menggencarkan reli kampanye dengan menyisir berturut-turut Florida, Pennsylvania, dan New Hampshire sampai tengah malamPada setiap pidatonya, mantan penghuni penjara Vietcong paling angker berjuluk Hanoi Hilton itu menegaskan, terdapat kesalahan pada beberapa jajak pendapatKesalahan itu, kata McCain, akan terjadi lagi pada Selasa, hari ini"Teman-temanku, Mac is Back! Kita akan meraih kemenangan," seru McCain di Pennsylvania, negara bagian tempat Obama diunggulkan dalam sejumlah jajak pendapatSenator Arizona itu tadi malam melakukan kampanye penghabisan di Prescott, Arizona, sebelum kembali ke kotanya, Phoenix.

Dua kandidat memang habis-habisan dengan melancarkan operasi gencar di 12 negara bagian yang menjadi "medan perang", sampai semalam menjelang pemilihanMelalui ribuan sukarelawan, mereka berdua melakukan jutaan panggilan telepon, surat, dan mendatangi rumah demi rumah pada puncak kampanye yang memecahkan rekor senilai USD 1 miliar (Rp 10 triliun)Secara bersama-sama, keduanya telah mengeluarkan sekitar USD 8 (Rp 80 ribu) per suara untuk pemilihan tahun ini dan menjadi biaya terbesar dalam sejarah pilpres AS.

Suasana Chicago

Gairah warga Chicago dalam menyambut pemilihan presiden AS 2008 lebih dari kota-kota besar lain di ASMaklum, Barack Obama, kandidat presiden dari Partai Demokrat, adalah senator dari negara bagian Illinois yang beribu kota ChicagoKarir politik Obama pun bermula di Chicago yang kerap dijuluki windy city (kota berangin) tersebut.

Meski begitu, antusiasme warga tak kentara secara berlebihanSetidaknya, tak seperti di Indonesia, tak ada poster-poster kampanye yang ditempel serampangan atau umbul-umbul yang dipasang secara tak rapiAneka poster serta spanduk sebagai bentuk dukungan untuk Obama bertebaran di beberapa kawasan permukiman dan di tengah-tengah kotaDi kawasan pinggiran, spanduk dan aura kampanye justru tak terasa menonjol.

Sejak Minggu (2/11) siang waktu setempat (Minggu malam WIB), salah satu tempat yang cukup ramai adalah Grant Park, taman kota di sisi barat Danau Michigan, di bagian selatan kotaKesibukan terasa di taman tersebutSebab, taman di East Randolph Street tersebut akan dijadikan tempat Election Night Rally (Reli Malam Pemilihan) oleh ObamaPanggung dibangunPagar untuk mengatur aliran warga didirikanSejumlah polisi pun bersiap-siap menyambut acara yang diperkirakan mendatangkan sekitar sejuta orang tersebut.

Pada acara yang dijadwalkan Selasa 4 November malam waktu setempat (Rabu, 5/11, WIB) tersebut, Obama akan berbicara tentang hasil pemilihan yang berlangsung siangnyaJika menang, yang terjadi malam itu adalah pidato plus pesta kemenangan''Saya akan datang ke Grant Park setelah kerja,'' kata Dan Reeves, warga Chicago yang bekerja di sebuah toko serbaada.

Menurut pria 47 tahun itu, jika Obama menang, pesta dipastikan benar-benar meriahSebab, Illinois memang punya tradisi sebagai blue state (negara bagian pendukung Partai Demokrat)''Tidak ada capres Republik yang pernah menang di sini (Illinois, Red) sejak George Bush Sr pada 1988,'' ungkapnya,

Dua puluh tahun silam, George Bush memang mempecundangi Michael Dukakis, capres Demokrat, di IllinoisNamun, sejak itu, capres Demokrat selalu unggul di negara bagian tersebutYaitu, Bill Clinton (1992 dan 1996), Al Gore (2000), dan John Kerry (2004)Di antara tiga calon tersebut, hanya Clinton yang akhirnya melenggang ke Gedung Putih.

Mengapa Obama begitu populer? ''He lives in ChicagoBagi kalian orang media, Obama menarik karena he's simply differentHe's history,'' ujarnyaMemang, Obama memiliki rumah di kawasan Kenwood, ChicagoSetelah dia resmi menjadi calon presiden, akses ke kawasan rumah itu dibatasiKawasan tersebut dijaga petugas secret services.(AP/AFP/hep/*/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Vatikan Gelar Psikotes buat Calon Pastor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler