SURABAYA - Diskusi "Menyelamatkan Persebaya" yang digelar oleh Jawa Pos baru-baru ini mulai menunjukan titik terang. Salah satunya, penggawa Green Force -julukan Persebaya Surabaya- rencananya mulai kembali berlatih dengan normal hari ini. Latihan perdana tersebut sekaligus sebagai persiapan untuk melawan Bontang FC 24 Februari nanti.
"Saya sudah suruh pelatih (Ibnu Graham, Red) untuk segera menyusun program latihan bagi pemain. Mulai besok semua pemain sudah harus latihan. Hak-hak mereka sepanjang bulan ini pun akan segera saya lunasi," kata Gede saat dihubungi Jawa Pos, Selasa (12/2).
Pengusaha asal Surabaya yang sukses di Jakarta ini memberikan instruksi tersebut setelah mendapat mandat dari konsorsium PT Liga Prima Indonesia Sportindo di Jakarta siang kemarin. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Energy Building Jakarta tersebut, hadir CEO PT Liga Prima Indonesia, Widjajanto, serta Zulkifli Nurdin Tanjung, perwakilan konsorsium sekaligus bendahara PSSI.
Dalam pertemuan tersebut, Gede diminta untuk kembali menjabat sebagai CEO Persebaya dengan kewenangan penuh sepanjang musim ini. Kepercayaan tersebut diberikan keda Gede lantaran semua opsi yang dia tawarkan tidak mampu dipenuhi oleh pihak konsorsium. Termasuk ketidakmampuan konsorsium untuk melunasi dana talangan yang telah dia keluarkan bagi Persebaya musim lalu.
"Mereka telah mengakui bila tak mampu membayar uang saya. Biarkan Tuhan yang tahu, kapan uang saya itu kembali. Nah, sebagai konpensasi, mereka tawarkan posisi CEO Persebaya dan langsung diberikan kewenangan penuh alias tak bisa di intervensi oleh siapapun," jelas pria berkacamata itu.
Setelah mendapat mandat tersebut, Gede lantas telah menyusun sejumlah program. Salah satunya dengan memindahkan home base Persebaya ke luar kota Surabaya. Alasannya, pajak keramaiann serta biaya sewa lapangan yang dibebankan oleh Pemkot Surabaya terlalu tinggi.
"Kami terpaksa harus mengambil langkah seperti itu (pindah home base, Red) karena kondisi keuangan tim dalam keadaan darurat. Jadi, kami nekat pindah home base asalkan Persebaya bisa survive. Mau bagaimana lagi, biaya sewa lapangannya terlalu tinggi, padahal akses untuk ke stadion sangat menyulitkan suporter," keluh Gede.
Sebagaimana diketahui, stadion yang selama ini menjadi home base Persebaya adalah Stadion Gelora Bung Tomo. Meski berstatus stadion mewah, akses untuk menuju ke sana sangat sulit dan jauh dari pusat kota. Kondisi tersebut yang mengakibatkan para bonek, suporter Persebaya tidak begitu massif untuk datang ke Stadion kala Persebaya bertanding.
Sementara itu, pelatih Persebaya, Ibnu Graham mengakui bahwa dia telah mendapat arahan untuk segera menggelar latihan hari ini. Menurut Ibnu, rencananya latihan perdana tersebut akan diawali dengan latihan futsal di Lapangan Futsal Mangga Dua, Jagir, Surabaya pagi ini. "Setelah latihan futsal, mungkin besoknya baru anak-anak latihan di lapangan besar," kata Ibnu. (dik)
"Saya sudah suruh pelatih (Ibnu Graham, Red) untuk segera menyusun program latihan bagi pemain. Mulai besok semua pemain sudah harus latihan. Hak-hak mereka sepanjang bulan ini pun akan segera saya lunasi," kata Gede saat dihubungi Jawa Pos, Selasa (12/2).
Pengusaha asal Surabaya yang sukses di Jakarta ini memberikan instruksi tersebut setelah mendapat mandat dari konsorsium PT Liga Prima Indonesia Sportindo di Jakarta siang kemarin. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Energy Building Jakarta tersebut, hadir CEO PT Liga Prima Indonesia, Widjajanto, serta Zulkifli Nurdin Tanjung, perwakilan konsorsium sekaligus bendahara PSSI.
Dalam pertemuan tersebut, Gede diminta untuk kembali menjabat sebagai CEO Persebaya dengan kewenangan penuh sepanjang musim ini. Kepercayaan tersebut diberikan keda Gede lantaran semua opsi yang dia tawarkan tidak mampu dipenuhi oleh pihak konsorsium. Termasuk ketidakmampuan konsorsium untuk melunasi dana talangan yang telah dia keluarkan bagi Persebaya musim lalu.
"Mereka telah mengakui bila tak mampu membayar uang saya. Biarkan Tuhan yang tahu, kapan uang saya itu kembali. Nah, sebagai konpensasi, mereka tawarkan posisi CEO Persebaya dan langsung diberikan kewenangan penuh alias tak bisa di intervensi oleh siapapun," jelas pria berkacamata itu.
Setelah mendapat mandat tersebut, Gede lantas telah menyusun sejumlah program. Salah satunya dengan memindahkan home base Persebaya ke luar kota Surabaya. Alasannya, pajak keramaiann serta biaya sewa lapangan yang dibebankan oleh Pemkot Surabaya terlalu tinggi.
"Kami terpaksa harus mengambil langkah seperti itu (pindah home base, Red) karena kondisi keuangan tim dalam keadaan darurat. Jadi, kami nekat pindah home base asalkan Persebaya bisa survive. Mau bagaimana lagi, biaya sewa lapangannya terlalu tinggi, padahal akses untuk ke stadion sangat menyulitkan suporter," keluh Gede.
Sebagaimana diketahui, stadion yang selama ini menjadi home base Persebaya adalah Stadion Gelora Bung Tomo. Meski berstatus stadion mewah, akses untuk menuju ke sana sangat sulit dan jauh dari pusat kota. Kondisi tersebut yang mengakibatkan para bonek, suporter Persebaya tidak begitu massif untuk datang ke Stadion kala Persebaya bertanding.
Sementara itu, pelatih Persebaya, Ibnu Graham mengakui bahwa dia telah mendapat arahan untuk segera menggelar latihan hari ini. Menurut Ibnu, rencananya latihan perdana tersebut akan diawali dengan latihan futsal di Lapangan Futsal Mangga Dua, Jagir, Surabaya pagi ini. "Setelah latihan futsal, mungkin besoknya baru anak-anak latihan di lapangan besar," kata Ibnu. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Penentu di Santiago Bernabeu
Redaktur : Tim Redaksi