Hari Ini, Warga Catalan Gelar Referendum Kemerdekaan

Minggu, 09 November 2014 – 14:26 WIB
Spanduk penolakan menjadi bagian dari Spanyol, sering terlihat di Stadion Camp Nou, markasnya Barcelona. Foto: istimewa

jpnn.com - BARCELONA - Salah satu wilayah terkaya di Spanyol, Catalan menggelar referendum hari ini, Minggu (9/11) untuk menentukan nasib mereka. Wilayah yang menjadi markas klub besar Barcelona itu ingin memilih, tetap bersama Spanyol atau pisah.

Padahal, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy telah menegaskan ancamannya untuk memblok upaya para pemimpin daerah Catalan tersebut. Rajoy mengatakan bahwa referendum tersebut ilegal menurut konstitusi Spanyol, dan menyatakan kedaulatan negara harus ditegakkan secara nasional, bukan daerah.

BACA JUGA: Benturan Kepentingan Ancam Program Obama

Meskipun demikian, semangat separatisme terus bergelora karena sebagai wilayah terkaya Catalan hanya menjadi "sapi perah" bagi Spanyol.

Belum ada daftar pemilih resmi, namun pemerintah Catalan mengatakan sekitar 5,4 juta orang yang berusia 16 tahun ke atas-lah yang berhak memilih.

BACA JUGA: Presiden Turki Bangun Istana 1000 Ruang

Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga telah didirikan di sekolah-sekolah dan balai kota di seluruh penjuru Catalan, meskipun pemerintah Spanyol telah memperingatkan agar tidak menggunakan fasilitas milik pemerintah untuk menggelar referendum.

Seperti dikabarkan AFP, 41 ribu orang telah mendaftarkan diri sebagai relawan referendum.

BACA JUGA: Polisi Bunuh Seorang Tersangka Penghina Sahabat Nabi Pakai Kapak

Sejauh ini pemerintah Spanyol juga belum menentukan konsekuensi hukum yang dihadapi pemimpin Catalan, petugas TPS, relawan referendum, atau pemilih jika mereka turut ambil bagian dalam proses referendum.

Dalam kertas suara, akan tertera dua pertanyaan: "Apakah anda ingin Catalan menjadi negara?" dan jika demikian "Apakah anda ingin negara yang mandiri?.

Saat dimintai komentar soal referendum, Rajoy terlihat meremehkan suara dari 7,5 juta jiwa atau 16 persen dari total penduduk Spanyol.

"Apa yang akan terjadi besok, itu bukan referendum, bukan konsultasi, atau apa pun yang menyerupai itu. Karena saya tidak menyetujuinya. Yang pasti adalah mereka tidak akan memiliki hasil (dari referendum)," katanya. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Dimakan karena Penasaran Isi Perut Anakonda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler