jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Mahasiswa pencinta alam Universitas Budi Luhur (UBL) mengampanyekan setop menggunakan kemasan plastik sekali pakai.
Data statistik menunjukkan jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah Indonesia.
BACA JUGA: 953 Mahasiswa UBL Siap Berikan Edukasi pada Masyarakat
Ketua Makopala Universitas Budi Luhur, Yoga mengatakan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day setiap tanggal 5 Juni, mereka melakukan pawai di lingkungan kampus dan berorasi di depan pintu masuk.
"Kami menyuarakan bahaya penggunaan sampah plastik sekali pakai terhadap lingkungan,” tutur Yoga dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup, Kamis (8/6).
BACA JUGA: Universitas Budi Luhur Ikut Pameran Teknologi Tepat Guna Nusantara
Saat mengadakan pawai yang didampingi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Irma Yuli Fajri, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Makopala UBL membawa berbagai jenis sampah plastik sekali pakai yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar, seperti galon sekali pakai, botol-botol plastik untuk menunjukkan bahwa sampah-sampah inilah yang menjadi perusak lingkungan selama ini.
"Kami mengajak semua mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan hidup dengan tetap menjaga lingkungan," ujar Irma.
BACA JUGA: HUT Universitas Budi Luhur, Cinta Laura Hadir Beri Pesan Inspiratif kepada Mahasiswa
Yoga menuturkan kegiatan serupa pernah dilakukan Makopala Universitas Budi Luhur pada 2021 dan 2022.
Hasilnya, kesadaran para mahasiswa UBL untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai mulai tercipta.
“Sekarang sudah banyak mahasiswa yang membawa tumbler dari rumah, apalagi kampus telah menyediakan beberapa dispenser air galon guna ulang yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa,” tuturnya.
Selain itu, kata Yoga, keberadaan bank sampah di wilayah kampus juga menjadi penyemangat bagi para mahasiswa agar sadar mengumpulkan sampah-sampah plastik sekali pakai di wilayah kampus dan menyetorkannya ke bank sampah.
Setiap sampah plastik yang disetorkan para mahasiswa itu ada harganya, bisa berupa uang dan juga emas, sambung Yoga.
Muhammad Rafli, relawan bank sampah UBL mengatakan sampah-sampah plastik sekali pakai yang disetorkan para mahasiswa akan dikelola menjadi barang-barang bermanfaat, seperti tas, dompet, gantungan kunci dan lain-lain.
Di akhir kegiatan yang dilakukan, para mahasiswa UBL melakukan orasi di depan pintu masuk kampus yang berada tepat di pinggir jalan raya. Mereka menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai kepada masyarakat yang melintas di jalan tersebut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Le Minerale Bagikan Rompi dari Kemasan Plastik Daur Ulang
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad