Di NBA, pertandingan besar bukan hanya All-Star dan rangkaian finalBelakangan, pertandingan Hari Natal mampu menyaingi gengsi dua pertandingan besar tersebut
BACA JUGA: Fernando Torres Masuk Line-up
Seiring dengan melonjaknya jumlah pemirsa, berbagai kegiatan marketing pun membarengi duel hari libur tersebut.Saat musim NBA berlangsung, Natal bukanlah hari libur
BACA JUGA: Chelsea Ingin Tambah Pemain Baru
Saat Natal, yang terjadi justru pertandingan-pertandingan "kelas berat." Tim-tim yang main di hari istimewa itu biasanya adalah tim-tim terbaik atau yang punya basis penggemar terbesar.Tahun ini misalnya
BACA JUGA: Stoke City Bisa Manfaatkan Kelelahan MU
Dua tim yang sedang naik daun, New Orleans Hornets dan Orlando Magic, tampil duluan pada tengah hariDisusul duel musuh bebuyutan, San Antonio Spurs versus Phoenix Suns.Setelah itu, laga utama diselenggarakanDitayangkan stasiun terestrial ABC (tanpa harus bayar cable atau satelit), bakal ada rematch final antara Boston Celtics dan Los Angeles Lakers.
Malamnya (pagi ini WIB), dua pertandingan lain diselenggarakanWashington Wizards menghadapi Cleveland Cavaliers, Dallas Mavericks melawan Portland Trail Blazers.
Gengsi laga hari Natal ini mulai merangkak naik pada 2002 laluWaktu itu, ABC mengambil alih hak siarnyaMenurut data dari Nielsen, pertandingan hari Natal punya rata-rata rating 4,1, dengan jumlah pemirsa rata-rata 6,9 juta di Amerika Serikat
Puncaknya terjadi pada 2004 laluWaktu itu, Kobe Bryant dan Los Angeles Lakers bertanding melawan Shaquille O'Neal dan Miami HeatRatingnya mencapai 7,3, dengan pemirsa mencapai 13,2 juta orang.
Tahun ini, ada kemungkinan angka puncak itu tersaingiSebab, Celtics dan Lakers sama-sama punya basis penggemar dahsyat, dengan sejarah perseteruan yang panjangnya mencapai puluhan tahunKetika rangkaian final NBA 2008 lalu, pemirsa rata-ratanya bisa mencapai 14 juta orang per pertandingan (final dengan sistem best-of-seven itu berlangsung enam game, Celtics menang 4-2).
Karena pertandingan Natal mendapat sorotan lebih, perusahaan-perusahaan yang terlibat di NBA pun melakukan kampanye-kampanye marketing khususTahun ini, yang paling agresif adalah Nike.
Pada laga Celtics versus Lakers, Nike akan memperkenalkan sepatu corak khusus untuk Kobe BryantBintang Lakers itu baru saja memperkenalkan sepatu Zoom Kobe IV, dan pada laga Natal ini dia merancang sendiri corak warnanyaDominan putih dan kuning khas Lakers, ditambah dengan tali pengikat warna merah khas Natal.
Pada laga Wizards versus Cavaliers, Nike menyelenggarakan acara khusus di Quicken Loans ArenaDi kandang Cavaliers itu, mereka memang mempromosikan corak warna khusus Zoom LeBron VI, sepatu terbaru LeBron James.
Corak warna sepatu itu dinamai "Chalk," tribut untuk ritual yang dilakukan James sebelum pertandinganPemain 23 tahun itu selalu mengambil bedak putih pengering tangan dalam jumlah banyak, lantas menepukkannya ke udara dan menciptakan kabut putih.
Di stadion, Nike pun membagikan ribuan paket confetti putih untuk penontonLalu, para penonton diajak menebarkannya ke udara, bersamaan dengan saat James menepukkan bedak putihnya.
Ironisnya, meski gengsi pertandingan hari ini luar biasa tinggi, mereka yang terlibat dalam pertandingan tidak merasa laga Natal ini sebagai laga yang lebih penting dari hari-hari lain.
Bryant misalnyaDia mengaku akan mencoba menikmati laga Natal ini, seperti ketika dulu menikmati tayangan pertandingan hari Natal saat masih belum masuk NBATapi, kalau pun hari ini menang, dia tetap tidak merasa itu sebagai pembalasan kekalahan di babak final yang lalu.
"Pembalasan terbaik tetap diraih kalau kami menang di babak final nanti," ucapnya.
Sementara itu, secara statistik, duel Celtics versus Lakers ini berpeluang memberi catatan menarikKalau Celtics menang, maka mereka pun melanjutkan rekor tim, meraih kemenangan ke-20 berturut-turutKalau Lakers yang menang, maka itu akan menjadi pencapaian spesial bagi sang pelatih, Phil Jackson.
Saat ini, Jackson punya rekor 999-423 selama 17 tahun lebih melatih di NBAKalau menang lawan Celtics, maka itu adalah kemenangan ke-1.000Sebelum ini, hanya ada lima pelatih lain yang pernah menang lebih dari 1.000 kali di NBA(azrul ananda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluang Liverpool jadi Juara Paro Musim
Redaktur : Tim Redaksi