jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mendorong ‘generasi milenial dan generasi Z’ yang kini tumbuh di alam kemerdekaan menjadi generasi emas sebagai persiapan menyambut tahun emas kemerdekaan Indonesia 2045.
Menurut Ahmad Basarah, dalam perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045 itu, generasi inilah yang akan menjadi pemimpin bangsa yang harus mewarisi ruh dan spirit perjuangan para syuhada bangsa.
BACA JUGA: Puncak Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Pimpin Upacara dan Ziarah Makam
"’Sekitar 25 tahun dari sekarang, generasi yang sekarang terlihat muda inilah yang akan menjadi pemimpin dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Mereka harus tetap mewarisi ruh dan spirit para pahlawan bangsa yang menghendaki martabat bangsa sejajar dengan bangsa-bangsa dunia,’’ kata Basarah dalam Webinar dan talkshow berjudul "Patriotisme Pemuda Berintegritas Menuju Generasi Emas" yang diadakan oleh Hima Prodi PPKn Universitas Sebelas Maret Solo, Selasa (10/11).
Dalam Webinar yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pahlawan itu, Ahmad Basarah menjelaskan bahwa bersikap bijak menghadapi teknologi komunikasi yang sekarang banyak digenggam oleh generasi milenial dan generasi Z, merupakan salah satu cara positif mempersiapkan diri menjadi generasi emas 2045 nanti. Tanpa sikap bijak menghadapi teknologi yang terus berkembang dan diproduksi oleh luar negeri, katanya, generasi muda saat ini akan berada di jurang kehancuran.
BACA JUGA: Melanie Subono: Para Petinggi, Enggak Usah Bikin Upacara di Hari Pahlawan
Basarah mengatakan, tujuan kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan bangsa adalah terwujudnya bangsa Indonesia yang mandiri, berdikari, dan terbebas dari semua ketergantungan. "Jika generasi muda saat ini terus bergantung pada teknologi asing, atau minimal tidak mengisi teknologi yang mereka pegang sekarang dengan ruh patriotisme dan nasionalisme, bangsa ini ke depan sangat mungkin tenggelam di tengah bangsa-bangsa asing,’’ tegas Ahmad Basarah.
Karena itu, ketua DPP PDI Perjuangan ini berpesan agar teknologi komunikasi yang luar biasa canggih di tangan generasi muda agar digunakan secara positif.
BACA JUGA: Fenomena Habib Rizieq, Prof Jimly Melontarkan Kritik Menghujam
"’Jika Anda semua menggunakannya secara positif, maka ruh perjuangan yang pernah dititipkan oleh para pahlawan bangsa mendapatkan tempat di hati generasi muda saat ini,’’ tegas Basarah.
Ahmad Basarah juga mengajak generasi milenial mengisi kemerdekaan dengan berlomba-lomba membuat inovasi teknologi di tengah pasar bebas dunia yang terus menggurita. Ia berharap minimal di tahun emas kemerdekaan Indonesia 2045, bangsa Indonesia sudah mandiri dan tidak lagi bergantung pada teknologi asing.
’Di era globalisasi ini, katanya, penjajahan akan tetap ada namun dalam bentuk lain dan tak terlihat, misalnya dalam bentuk kapitalisme, liberalisme, juga pasar bebas, yang semuanya mengancam kemandirian bangsa dan ideologi Pancasila.
"Jika tantangan ini tidak kita hadapi dengan inovasi di segala bidang, bangsa kita akan kembali terjajah dalam bentuk lain,’" lanjutnya.
Dalam webinar yang diikuti 300 lebih peserta virtual dari seluruh Indonesia itu hadir juga Guru Besar Filsafat UGM Yogyakarta Prof. Armaidy Armawi, Dosen Program Studi PPKn UNS Dr Triana Rejekiningsih, serta Plh kepala Badan Kesbangpol Pemda Jateng Sulistyo menggantikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang berhalangan hadir.
Menurut Prof Armaidy, generasi muda harus menjaga citizenship untuk mengisi kemerdekaan dengan baik. Cara menjadi citizen yang baik, kata dosen filsafat UGM ini, adalah dengan meresapi kata kami yang digunakan dalam sumpah pemuda 1928 dan teks proklamasi 1945.
"Dengan kata ‘kami, itu berarti kita semua sama, tak ada mayoritas dan minoritas, tak ada kesukuan, tak ada golongan. Kita semua adalah bangsa Indonesia yang harus maju," tambahnya.(jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam