Hari Pertambangan ke-78, Transformasi MIND ID Perkuat Hilirisasi di Indonesia

Jumat, 29 September 2023 – 10:37 WIB
Hari Pertambangan ke-78 yang mengangkat tema Energi Masa Depan Negeri ini, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID terus mengeksplorasi dan menjaga SDM. Foto: dok MIND ID

jpnn.com, JAKARTA - Hari Pertambangan ke-78 yang mengangkat tema Energi Masa Depan Negeri ini, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID terus mengeksplorasi dan menjaga sumber daya untuk kemajuan Indonesia.

Sekertaris perusahaan MIND ID Heri Yusuf kembali mengingat sejarah MIND ID yang didapuk sebagai pusat dari pertambangan di Indonesia.

BACA JUGA: Anggota MIND ID PT Timah Dukung Budi Daya Siput Isap untuk Ungkit Ekonomi Lokal

MIND ID resmi memiliki nama usaha PT Mineral Industri Indonesia seusai spilt off dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Heri menuturkan mulanya, Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk dengan menggunakan entitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada 2017.

BACA JUGA: MIND ID Pasang Target, SGAR Mempawah Rampung 2024

Saat itu, Inalum berperan sebagai induk perusahaan yang memiliki mayoritas saham pada empat perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia, yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, serta pada 2018, PT Freeport Indonesia yang bergabung ssecara mayoritas saham 51,23 persen milik pemerintah Indonesia melalui holding BUMN tambang MIND ID.

Split off itu dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Indonesia Asahan Aluminium.

Heri menyebut pemisahan ini justru akan lebih mengakselerasi kontribusi holding industri pertambangan kepada Indonesia.

"PT Inalum kini sejajar dengan anggota MIND ID lainnya dengan tujuan agar MIND ID lebih fokus pada strategic holding company, sementara INALUM akan fokus pada pengembangan hilirisasi aluminium nasional," ujar Heri Yusuf.

Kini BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, serta PT Timah Tbk.

Heri Yusuf mengatakan dengan Split off Inalum dan MIND ID ini, MIND ID akan lebih efektif dan efisien mengelola rencana proyek bisnis dan investasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia.

Menurut Heri, transformasi ini juga akan memperkuat tata kelola MIND ID, sehingga dapat mengoptimalkan kontribusi perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan.

"MIND ID bertugas melaksanakan lima strategi bisnis dalam rangka meningkatkan performa dari anggota holding," kata Heri.

Lima tugas tersebut antara lain, memaksimalkan eksplorasi dan pertumbuhan produksi pertambangan, meningkatkan daya saing biaya dengan memaksimalkan platform digital, dan memaksimalkan skala hilirisasi aset dengan Project Management Officer (PMO). Selanjutnya, MIND ID bertugas menerapkan ekspansi industri hilir atau hilirisasi.

Kolaborasi dan sinergi anggota MIND ID untuk mempercepat program hilirisasi dibuktikan dengan pembangunan smelter di berbagai wilayah. Semelter yang dibangun antara lain smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dan smelter Feronikel milik PT Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Anggota MIND ID juga membangun proyek strategis, yakni SGAR di Mempawah untuk mendukung rantai pasok bauksit hingga alumunium dan PLTU Mulut Tambang SUMSEL 8," ungkap Heri.

Keberhasilan split-off antara MIND ID dengan Inalum yang menempatkan MIND ID sebagai strategic holding akan membawa kemajuan industri pertambangan.

MIND ID mengedepankan kolaborasi dan sinergi anggotanya dengan keahlian pengelolaan komoditas masing-masing.

"Ke depannya tentu mandat hilirisasi, penguasaan cadangan, serta menjadi pemain kelas dunia merupakan komitmen yang akan terus menjadi kunci sukses peta keberlanjutan," kata Heri Yusuf.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler