Konseptor dan inisiator helat ini antara lain Ahmadun Y Herfanda, Agus R Sarjono, Asrizal Nur, Jamal D Rahman, Kazzaini Ks, Maman S Mahayana dan Rida K Liamsi.
Sedangkan penyair yang hadir antara lain; Sutardji Calzoum Bachri (Jakarta), Acep Zamzam Noor (Jabar), Ahmadun Y Herfanda (Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta), Agus R Sarjono (Jurnal Sajak-Jurnal Kritik), Asrizal Nur (Yayasan Panggung Melayu), Bambang Widiatmoko (Komunitas Sastra Indonesia), Jamal D Rahman (Majalah Sastra Horison), D Kemalawati (Aceh), Fatin Hamama (Jakarta), Jono Varomi (Papua), Susiawan Leak (Solo), Kazzaini Ks (Dewan Kesenian Riau), Maman S Mahayana (Kritikus Sastra), Micky Hidayat (Kalimantan Selatan), Pranita Dewi (Bali), Rida K Liamsi (Jawa Pos dan Riau Pos).
Penyair lainnya adalah Fakhrunas MA Jabbar, Husnu Abadi, Taufik Ikram Jamil, Marhalim Zaini, Jefri al Malay, Hafney Maulana, Kunni Masrohanti (Riau), Hasan Aspahani, Samson Rambah Pasir, Ramon Damora (Kepulauan Riau), Hasan Albana, Pandapotan MT Sialagan, Porman Manalu (Medan-Sumut), Yusrizal KW dan Firdaus (Sumbar).
"Semua penyair telah menyatakan kesediaan untuk hadir dan sebagian besar sudah datang besok (hari ini, red). Sebagian lagi, kemarin seperti penyair Papua dan sebagainya," ungkap Ketua Umum DKR Kazzaini Ks, kepada Riau Pos (Grup JPNN), Rabu (21/11).
Helat bertajuk "Pertemuan Penyair Nasional dan Deklarasi Hari Puisi Indonesia" tersebut, menurut Kazzaini Ks, didukung berbagai pihak seperti majalah sastra Horison, Jurnal Sajak, Jurnal Kritik, Komunitas Sastra Indonesia, Majalah Sagang dan Riau Pos.
Petang kemarin, tim dari Jakarta dan Pekanbaru meninjau langsung tempat pelaksanaan helat tersebut seperti Rida K Liamsi, Kazzaini Ks, Asrizal Nur dan lainnya. Selain pembacaan puisi oleh para penyair juga akan ada penampilan visualisasi puisi dari Sekolah Tinggi Seni Riau (STSR). Pembacaan puisi oleh 32 penyair nanti tentu saja menarik, ditambah lagi mereka akan mendeklarasikan Hari Puisi Indonesia yang acara puncaknya bersamaan dengan hari lahir Bapak Puisi Indonesia Chairil Anwar, 26 Juli mendatang di Jakarta.
Pendeklarasian Hari Puisi Indonesia itu nantinya, ditandatangani seluruh penyair di prasasti dan teks naskah yang telah dipersiapkan panitia. Sutardji Calzoum Bachri selaku Presiden Penyair Indonesia didaulat membacakan teks tersebut. "Kita merencanakan teks itu dibaca oleh Sutardji sebagai Presiden Penyair" ungkap Kazzaini.
Sebagai ilustrasi, pencanangan Hari Puisi Indonesia tersebut diawali dari pembahasan beberapa penyair Indonesia yang diundang pada helat pembacaan puisi di Korea Selatan beberapa bulan lalu. Pada diskusi itu, penyair asal Riau Rida K Liamsi mengusulkan untuk diadakan Hari Puisi Indonesia dan semua yang terlibat dalam diskusi menyetujuinya. Setelah pulang ke Indonesia dan kembali ke daerah masing-masing, diskusi terus saja berlanjut lewat e mail, SMS dan telepon.
DKR bersama Yayasan Sagang mengambil moment itu dan menggelarnya di Riau, tepatnya di Anjung Seni Idrus Tintin. Paling tidak, Riau berkontribusi untuk pencanangan Hari Puisi Indonesia.(fed)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Januari Puncak Musim Hujan
Redaktur : Tim Redaksi