Hari Santri Nasional, Fraksi PKS DPR Konsisten Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

Rabu, 26 Oktober 2022 – 14:52 WIB
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini bersama Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri. Foto: Fraksi PKS

jpnn.com - JAKARTA - Fraksi PKS DPR menggelar Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) Edisi Ke-6 Tahun 2022 dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional.

LBKK ini diawali dengan webinar nasional bertema "Membumikan Kitab Kuning Sebagai Khazanah Intelektual Keislaman dan Kebangsaan, Selasa (25/10).

BACA JUGA: Panas, Ketum KNPI Tantang Denny Siregar Membaca Kitab Kuning

Acara dibuka oleh Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan menjadi pembicara kunci dalam acara tersebut.

BACA JUGA: Anies dan AHY Bertemu, Elite NasDem, PKS, dan Demokrat juga Ikut Nimbrung, Lihat

Adapun narasumber, antara lain, Prof. Dr. KH. Rochmad Wahab (Rektor UNY 2009-2017, Ketua Tanfidliyah PWNU DIY 2011-2016).

Kemudian, KH. Fahmi Amrullah Hadzik (Pengasuh Pesantren Al-Masruriyah Tebuireng Jombang, cucu Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari) dan Dr. KH. Muslih Abdul Karim, MA (Ketua Umum MAPADI, alumnus Pesantren Langitan).

BACA JUGA: Ketua Fraksi PKS: Jangan Memunculkan Narasi Pecah Belah

Ahmad Heryawan mengapresiasi program terobosan Fraksi PKS DPR yang selaku pionir dan partai politik pertama yang membawa kitab kuning masuk parlemen.

Melalui lomba ini PKS berharap dapat mengimplementasikan konsep Islam rahmatan lil alamin, sehingga antara identitas keagamaan dan kebangsaan bisa saling mengokohkan di Indonesia.

Jazuli Juwaini dala sambutannya mengatakan LBKK merupakan salah satu upaya PKS melestarikan nilai-nilai dan khazanah keilmuan Islam, sekaligus menyambungkan mata rantai sejarah peran ulama dan santri bagi NKRI.  

Menurut Jazuli, pemilihan 22 Oktober sebagai Hari Santri yang bertepatan Resolusi Jihad Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, menunjukkan bahwa santri dan panutan mereka, yaitu para kiai dan ulama, adalah tulang punggung NKRI sejak masa perjuangan kemerdekaan.

“Peran sejarah ini harus dijaga dan dilanjutkan sampai kapan pun," ungkap Jazuli.

Anggota DPR Dapil Banten ini menjelaskan bahwa LBKK Fraksi PKS dimaksudkan untuk mengembangkan literasi bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an dan bahasa dunia di kalangan generasi muda.

"Mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu syarat bagi seseorang untuk mengetahui dan mempelajari nilai-nilai Islam secara otentik. Al-Qur’an dan hadis pakai bahasa Arab, kitab-kitab rujukan dari para ulama dunia juga menggunakan bahasa Arab," kata Jazuli Juwaini.

Seluruh narasumber mengapresiasi komitemen dan konsistensi Fraksi PKS dalam mengisi Hari Santri Nasional dengan menyelenggarakan LBKK setiap tahun.

Prof. Dr. Rochmad Wahab berharap Fraksi PKS terus istikamah menyelenggarakan LBKK setiap tahunnya, karena hal ini sangat positif dalam memotivasi santri mendalami karya-karya ulama besar dan menjaga akidah ahlussunnah wal jamaah.

Dr. KH. Muslih Abdul Karim menyatakan peran pesantren sangat besar dalam membentuk karakter santri melalui pengajaran kitab kuning. Dengan demikian, pesantren ikut membentengi agenda-agenda bangsa.

KH. Fahmi Amrullah Hadzik menekankan salah satu pesan penting dari khazanah kitab kuning, yaitu sesama umat Islam menghargai perbedaan dan menjaga silaturahmi.

Menurut Gus Fahmi, hanya dengan itulah kemulian Islam atau izzul islam wal muslimin bisa tercapai.

Pendaftaran LBKK Ke-6 Fraksi PKS DPR mulai dibuka pada 1-9 November 2022.

Babak penyisihan digelar di Kantor DPW PKS di setiap provinsi pada 20 November-4 Desember 2022.

Pemenang tingkat provinsi berhak mengikuti babak final yang akan digelar di gedung DPR RI Jakarta pada 13 Desember 2022.

Adapun kitab dibaca adalah Kitab Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin AlMalibari. 

LBKK Ke-6 Fraksi PKS DPR ini memperebutkan hadiah, yakni juara 1 umrah atau Rp 35 juta. Juara 2 Rp 30 juta, juara 3 Rp 25 juta. Juara harapan 1 Rp 20 juta, juara harapan 2 Rp 15 juta dan juara harapan 3 Rp 10 juta. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler