BOGOR - Dua pelajar yakni Alvin (13) dan Sukma Aulia (8), tewas di hari terakhir ujian nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA, kemarin. Namun, keduanya bukan peserta UN. Alvin adalah siswa kelas III SMP Top One Depok, sedangkan Sukma siswa kelas 3 SDN Cimahpar, Kota Bogor.
Alvin tewas setelah terjatuh dari kereta rel listrik (KRL) ekonomi jurusan Bogor-Jakarta di Stasiun Bojonggede. Peristiwa tragis itu terjadi pukul 08:45. Saat itu, KRL baru berjalan sekitar seratus meter dari Stasiun Bojonggede ke arah Bogor. Nahas, korban yang saat itu duduk di pintu gerbong terjatuh hingga terposok ke bebatuan. Warga sekitar dan penumpang yang mengetahui kejadian langsung menolong korban.
Namun, kondisi korban sangat kritis akibat kepalanya terbentur rel dan bebatuan. Warga Desa Bojonggede, Kabupaten Bogor, itu kemudian dilarikan ke Klinik Citama, Bojonggede, guna mendapat pertolongan. Namun, nyawa korban tak bisa lagi diselamatkan.
"Dari buku di dalam tasnya, terdapat nama Alfian Yudansah. Dan di buku itu juga tertulis SMPN Top One," ujar Kepala Stasiun Bojonggede, Tiyono, kemarin.
Tiyono menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui pasti kronologi kejadian jatuhnya korban dari rangkaian KRL. Pasalnya, pagi hari saat kejadian, ia mendapatkan laporan dari warga yang melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di tepi rel. "Diduga dia terpeleset saat berdiri di pinggir pintu. Pas kita temukan kepalanya sudah penuh luka dan seragamnya bersimbah darah. Kami langsung melarikannya ke Klinik Citama. Namun karena lukanya terlalu serius, korban dirujuk ke RSUD Cibinong dan dalam perjalanan meninggal dunia," tambahnya.
Tri –sapaannya- juga menjelaskan, selama dua pekan terakhir telah terjadi tiga kecelakaan di lingkungan KRL wilayah Bojonggede. "Minggu lalu seorang pria juga tewas terjatuh dari atap kereta. Dan seorang penumpang lain juga terluka akibat terkena lemparan batu," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan. Untuk keperluan penyelidikan dan otopsi, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramatjati. “Masih kita selidiki untuk mengetahui penyebab terjatuhnya,” ungkap Kapolsek Bojonggede, AKP Bambang Irianto.
Terpisah, Sukma Aulia (8), siswi kelas 3 SDN Cimahpar yang tercatat sebagai warga Kampung Babakandesa, RT 01/08, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, ditemukan tak bernyawa setelah hanyut di Sungai Ciluar, kemarin.
Kejadian yang menimpa anak kedua dari pasangan Ade Supardi (42) dan Eti (35) ini bermula ketika korban bersama teman-temannya mandi di Sungai Ciluar yang mengalir di samping rumahnya, pukul 07:00. Korban berenang ke tengah kali yang mencapai tiga meter itu, kemudian tenggelam.
Hingga pukul 08:00, korban belum juga kembali ke rumah. Ibu korban, Eti berusaha mencari, namun tak kunjung menemukan anak kesayangannya itu. Tak lama berselang, Ayah kandung korban, Ade Supardi, melintas di sekitar lokasi kejadian bersama anak pertamanya, Erpin (17).
Saat melintas, ia mendapati jasad seorang bocah tersangkut di bongkahan batu. "Saat itu saya mau beli bubur di jembatan. Pas saya lihat ada anak nyangkut di batu. Pas saya deketin dan angkat, ternyata itu anak saya," ucapnya.
Ade kemudian membawa anaknya ke puskesmas setempat. Tragis, usahanya tidak membuahkan hasil lantaran anak kandungnya sudah tak lagi bernapas. “Dia memang punya kelainan jantung sejak usia tujuh tahun. Dan kalau kambuh itu suka kejang-kejang. Kayanya dia terpeleset dan kejang-kejang sehingga tidak mampu berenang," tukas pria yang bekerja sebagai kuli pasar tersebut. (yus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kartu PNS Bisa jadi ATM
Redaktur : Tim Redaksi