Harlah ke-23 PKB, Gus Muhaimin Sebut Soal Solusi dan 100 Kursi

Jumat, 23 Juli 2021 – 20:12 WIB
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memberi sambutan secara virtual. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa menggelar doa bersama dan syukuran 23 tahun melayani bangsa, Kamis (23/7).

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan rasa syukur, bahagia dan bangga karena hari ini bertepatan 23 tahun PKB berkiprah, mengabdi dan melayani Indonesia.

BACA JUGA: Dari Pintu ke Pintu, PKB Klaten Melayani Warga yang Isolasi Mandiri

PKB dideklarasikan oleh para ulama dan kiai, terutama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) seperti KH Ilyas Ruhiat, KH Abdurrahman Wahid, KH Mustofa Bisri, KH Munasir Ali, KH Muchit Muzadi, termasuk yang ikut membantu di antaranya KH Dimyati Rois, KH Said Aqil Siradj.

"Para deklarator PKB adalah orang-orang mulia dan tanpa pamrih, tanpa niat untuk dirinya. Partai ini dilahirkan dengan ketulusan dan komitmen serta cita-cita," kata Gus Muhaimin, secara virtual.

BACA JUGA: PKB Tegaskan Terus Berkomitmen Perjuangkan Masyarakat Papua

Hal inilah yang membuat PKB tumbuh dan kuat secara natural dan murni dalam denyut perjuangan keislaman, Kebangsaan dan keindonesiaan.

Komitmen inilah, kata Gus Muhaimin, akan membuat PKB kokoh, abadi dan tidak goyah oleh keadaan apa pun.

BACA JUGA: Tinjau Vaksinasi Massal dari PKB untuk Warga Bandung, Gus Muhaimin Bilang Begini

"PKB akan hadir menjadi solusi, PKB akan jadi kekuatan untuk jadi solusi," kata Wakil Ketua DPR RI ini.

Gus Muhaimin menambahkan, selain bersyukur, seluruh kader PKB harus memberikan penghormatan dan kecintaan kepada seluruh pendiri PKB yang telah meninggal dunia dan yang masih setia mendampingi PKB saat ini.

Tanggung jawab kader PKB saat ini tidaklah ringan karena harus membuktikan jika partai ini saat telah dijalankan sesuai dengan cita-cita yang dimandatkan yaitu menjadi solusi.

PKB terus berkiprah dalam setiap level keputusan kebijakan pemerintah, baik dalam bentuk produk politik maupun aktivitas yang berwujud komitmen dan tanggung jawab.

"Kepedulian kader-kader PKB menunjukkan jika tanggung jawab dan komitmen itu terus terjaga," kata Gus Muhaimin.

Penegasan komitmen ini membuat elektoral PKB semakin baik dan menduduki posisi tiga besar dan meninggalkan posisi sebagai partai papan atas.

"Ini terjadi karena komitmen kami kepada pendiri partai, kepada bangsa dan tanah air dalam wujud keputusan politik, Undang-undang, APBN, APBD dan seluruh kebijakan eksekutif," katanya.

Gus Muhaimin juga berterima kasih dan rasa cinta kepada kader-kader PKB yang istikamah dan menunjukkan kiprah dan kepedulian yang nyata di masyarakat.

PKB saat ini jadi partai pengelola pemerintahan yang miliki dua sisi yaitu pertama, PKB miliki tanggung jawab dan diuji oleh rakyat dengan menelurkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

"Di sisi lain, jika pemerintahan ini gagal maka posisi PKB bisa termasuk jadi partai yang gagal, oleh karena itu pandai-pandailah berperan. Jika pemerintah gagal tangani pandemi ini, PKB harus jadi pendorong untuk kesuksesan," katanya.

PKB harus sukses menangani pandemi Covid-19 meski secara politik belum signifikan, tetapi di sisi lain, PKB harus jadi penyeimbang dan solusi.

Gus Muhaimin pun mendorong partisipasi keterlibatan masyarakat untuk mengambil peran saat pemerintah kesulitan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

"Contohnya, vaksinasi ini. Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan. Kebijakan pemerintah harus melibatkan seluruh arah," katanya.

Selama 23 tahun, kata Gus Muhaimin, PKB telah mewarnai sistem demokrasi Indonesia.

"Tambal yang keropos. Ubah menjadi perbaikan dan penyempurnaan sistem demokrasi," katanya.

PKB, kata Gus Muhaimin, harus menang di Pemilu 2024 dengan raihan minimal 100 kursi.

"PKB menang Indonesia maju, PKB menang Indonesia sejahtera," ujar pria asal Jombang ini. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler