jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Golkar Firman Soebagyo menyebut rekan separpolnya Harry Azhar Azis ialah sosok yang pendiam, pemikir, dan tidak suka blusukan.
"Blusukan tidak semua orang suka. Nah, Pak Harry Azhar Azis ini termasuk orang yang tidak suka blusukan," kata Firman saat dihubungi, Sabtu (18/12).
BACA JUGA: Kabar Duka, Harry Azhar Azis Meninggal Dunia
Namun, kata Firman, Harry memiliki cara berbeda dalam blusukan. Mantan Ketua BPK RI itu senang ketika berkunjung dan memberi materi di dunia kampus.
"Cuma kalau blusukan ke kampus, dia (Harry Azhar Azis, red) senang. Ceramah dan dia bisa mengajar," ungkap Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu.
BACA JUGA: Pesan Khusus Shin Tae Yong untuk Anak Asuhnya Jelang Timnas Indonesia vs Malaysia
Firman juga menyebut Harry sebagai sosok yang tidak neko-neko. Hal itu bisa terlihat ketika politikus kelahiran Tanjungpinang, Kepri itu mengikuti sebuah Pemilu.
Menurut legislator Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu, Harry diketahui menjadi caleg Golkar untuk daerah pemilihan Kepulauan Kepri.
BACA JUGA: Kapolri Lakukan Mutasi Besar-besaran, 7 Kapolda Berganti, Ada Nama Irjen Mohammad Iqbal
Firman kemudian menganjurkan Harry untuk mengawal dan memantau perolehan suara. Setidaknya, memastikan tidak ada kecurangan dari proses penghitungan.
"Cuma karena orangnya nothing to lose. Jadi, biar jadi. Kalau tidak, ya, tidak," kenangnya.
Harry mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Sabtu ini.
Wakil Ketua Umum Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet menginformasi kabar meninggalnya Harry Azhar Azis itu melalui layanan pesan, Sabtu ini.
"Benar, beliau meninggal dunia," kata Bamsoet pada Sabtu ini.
Harry Azhar Azis diketahui menjabat Ketua BPK pada periode 2014-2019.
BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata
Dia juga pernah menjabat Wakil Ketua Komisi XI DPR RI yang membidangi urusan Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, Lembaga Keuangan Bukan Bank. (ast/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Aristo Setiawan