HONGKONG - Drama sengketa atau perebutan harta kekayaan miliarder Hongkong, mendiang Nina Wang, berakhirKlaim Tony Chan Chun-chuen , pakar feng shui dan mantan bartender yang menjadi kekasih Wang, bahwa dia memiliki wasiat sang miliarder dimentahkan oleh pengadilan Hongkong kemarin (2/2).
Malah hakim pengadilan menyatakan surat wasiat yang diklaim Chan ditulis pada 2006 tersebut palsu
BACA JUGA: PM Thailand Dikado Kotoran
Chan dinilai berbohong atau memberikan keterangan palsuBACA JUGA: Obama Ajukan Rekor Anggaran Pertahanan
"Pengadilan menemukan fakta bahwa surat wasiat pada 2006 tidak ditandatangani langsung oleh Nina," tegas Johnson Lam Man-hon, hakim Pengadilan Tinggi Hongkong, saat membacakan putusan terkait kasus perebutan wasiat (Battle of the Wills) tersebutLam melukiskan tanda tangan Nina Wang dalam surat wasiat itu sengaja ditiru dan dipalsukan oleh orang yang punya kemampuan tinggi
BACA JUGA: Pengadilan Tolak Klaim Mantan Pacar Nina Wang
Selanjutnya, pengadilan menyerahkan seluruh harta penggalan Wang kepada yayasan amal, Chinachem Charitable Foundation, yang dikelola saudara-saudaranya.Perebutan wasiat harta warisan itu mendapatkan liputan luas dari media di HongkongKasus sengketa ini menjadi perhatian warga di bekas koloni Inggris tersebutApalagi, terkuak hubungan cinta terlarang antara seorang wanita pengusaha dengan mantan guru feng shui-nyaBerbagai isu yang berkembang mengaitkan praktik feng shui tersebut dengan skandal cinta di antara mereka.
Putusan pengadilan kemarin menandai episode lain dalam cerita kehidupan WangDi Hongkong, Wang lebih popular dengan julukan Little Sweetie karena suka tampil ala gadis muda dengan dandanan rambut kepangWang, yang juga wanita terkaya di Asia, meninggal dunia pada April 2007 akibat kanker dalam usia 69 tahunItu memicu pertikaian antara Chan dan Chinachem Charitable FoundationKeduanya mengklaim sama-sama memiliki surat wasiat Wang yang memberikan hak waris atas kekayaan yang ditinggalkannyaChan menggunakan surat wasiat yang diakui ditulis pada 2006Sedangkan surat wasiat 2002 milik Chinachem Charitable Foundation menyatakan bahwa Wang mewariskan kekayaannya pada yayasan amal yang didirikannya bersama suami, Teddy Wang, tersebut.
Wang yang lahir di Shanghai, Tiongkok, mewarisi kekayaannya dari sang suamiTeddy Wang diculik pada 1990Meski istrinya telah membayar tebusan USD 33 juta (sekitar Rp 309,2 miliar), Teddy Wang tidak pernah muncul sehingga dinyatakan meninggal.
Setelah mewarisi kekayaan dari sang suami, Wang sempat menghadapi sengketa perebutan harta dengan ayah mertuanyaDia berhasil memenangkan sengketa tersebut dan akhirnya menguasai seluruh harta Teddy Wang pada 2005Selain memutuskan surat wasiat milik Chan palsu, hakim Lam memutuskan untuk berpegang pada surat wasiat 2002Surat wasiat ini dimiliki yayasan, yang dikelola oleh Kung Yan-sum, adik laki-laki Wang, bersama saudaranya yang lain"Sepanjang berkaitan dengan harta kekayaannya, dia (Wang) menempatkan prioritas tertinggi pada tujuan-tujuan yayasannya (dibandingkan Chan)," kata hakim Lam.
Kendati begitu, hakim sependapat bahwa Chan dan Wang pernah menjadi pasangan kekasihTetapi, hakim menegaskan bahwa Wang ingin hubungan cinta tersebut tetap dirahasiakan
Kung Yan-sum menyambut gembira keluarnya putusan hakim tersebutDia juga mengatakan bahwa keluarga menyesalkan Wang menjalin cinta terlarang dengan Chan"Andai dia (Wang, Red) tidak bertemu dengan dia (Chan, Red), tidak akan ada masalah," kata Kung kepada para wartawanDia menambahkan, keluarga mempertimbangkan untuk menggugat balik ChanTermasuk, mungkin meminta Chan mengembalikan tanda tangan kuncir (kepang)Chan mengklaim itu sengaja ditinggalkan Wang untuk dirinya"Tetapi, hakim bilang dia tidak bias dipercayaSiapa tahu tanda tangan kepang itu juga palsu?" tuturnya.
Sebaliknya, Chan menyatakan kecewa terhadap putusan pengadilanPria 50 tahun yang menikah saat menjalin hubungan asmara dengan Wang tersebut menyatakan akan banding"Surat wasiat (yang ditulis pada 2006) itu diberikan Nina kepada sayaJadi, tidak bisa dipercaya jika dinyatakan palsu," kata Chan(AFP/Rtr/AP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maret, Obama Pulang ke Indonesia
Redaktur : Soetomo Samsu