“Saya ingin berikan keterangan sejelas jelasnya, karena yang kemarin belum cukup,“ kata Hartati saat tiba di gedung KPK, Senin (30/7).
Seperti sebelumnya, kedatangan anggota dewan pembina Partai Demokrat ini ke KPK dikawal ketat oleh belasan pengawal berpakaian batik yang sudah lebih dulu berada di kantor lembaga anti korupsi itu.
Saat datang itu, Hartati juga terlihat membawa map berwarna biru. Namun dia enggan menjelaskan dokumen apa yang dia bawa tersebut. Tapi diakuinya jika map itu berisikan data tambahan yang akan diserahkannya kepada penyidik KPK.
“Saya bawa bukti-bukti fakta saja, yang disampaikan apa, itu materi,“ elaknya.
Seperti diketahui, KPK kembali melanjutkan pemeriksaan Hartati Murdaya hari ini sebagai saksi untuk tersangka Gondo Sudjono, terkait kasus dugaan suap penerbitan hak guna usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, di Buol, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya usai diperiksa seharian oleh KPK, Hartati Murdaya mengaku bahwa dirinya tidak pernah memberikan bantuan kampanye Pilkada kepada Bupati Buol, Amran Batalipu. "Saya tidak pernah kasih bantuan pilkada," kata Hartati usai diperiksa malam itu.
Nama Hartati Murdaya mulai disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap kepada Bupati Buol, Amran Batalipu, mencuat setelah KPK menangkap dua anak buah Hartati di PT HIP, yaitu Yani Anshori dan Gondo Sudjono. Keduanya diduga memberi suap senilai Rp3 miliar kepada Amran yang juga telah ditetapkan tersangka oleh KPK.
Untuk kepentingan penyidikan, KPK juga telah melakukan pencegahan ke luar negeri kepada Siti Hartati Murdaya dan enam orang anak buahnya, yakni Direktur perusahaan tersebut, yaitu Totok Lestiyo dan karyawan PT HIP, Soekarno serta Direktur PT Citra Cakra Murdaya, Kirana Wijaya. Kemudian, tiga karyawan PT HIP lainnya, yaitu Benhard, Seri Sirithorn, dan Arim.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tetap Berharap Tes CPNS Serentak
Redaktur : Tim Redaksi