jpnn.com, PEKANBARU - Anggota Polri Ipda H Auzar yang meninggal dunia akibat serangan teroris di Markas Polda Riau di Pekanbaru, Rabu (16/5) pagi sudah dimakamkan. Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman polisi yang juga dikenal sebagai ustaz itu.
Polri telah memberikan kenaikan pangkat luar biasa untuk Auzar menjadi inspektur satu (iptu). Selanjutnya, Iptu Auzar dimakamkan di TPU Mayang Sari, Simpang BPG, tak jauh dari rumah duka.
BACA JUGA: Ini Cerita Jurnalis yang Ditabrak Teroris di Polda Riau
"Tidak menyangka paman bisa pergi begitu cepat, dengan cara meninggal seperti ini," ujar Nanda, salah satu keponakan Iptu Auzar.
Suasana haru juga mewarnai detik-detik saat Iptu Auzar disemayamkan di rumah duka Jalan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, sekitar pukul 16.00 WIB sore. Kapolda Riau Irjen Pol Nandang yang turut hadir di rumah duka terlihat berkaca-kaca saat melihat jenazah anak buahnya.
BACA JUGA: Pesan Ipda Auzar Sebelum Ditabrak Teroris di Polda Riau
Nandang sempat mencium kening almarhum. Peristiwa itu membuat suasana makin haru.
Sedangkan pelepasan jenazah dilakukan dengan upacara khas kepolisian. Wakapolda Riau Brigjen Pol HE Permadi memimpin langsung prosesi pelepasan almarhum.
BACA JUGA: PGI Kecam Aksi Penyerangan di Mapolda Riau
Permadi dalam sambutannya meminta peserta upacara untuk memanjatkan doa bersama. Dia juga mengharapkan keluarga almarhum bisa menerima musibah itu dengan ikhlas dan penuh tawakal.
Setelah upacara pelepasan ini, almarhum Iptu Auzar langsung dibawa dengan mobil jenazah ke Masjid Alhamdulillah untuk disalati. Sedangkan pemakaman Iptu Auzar juga dihadiri langsung oleh Wakapolri Komjen Syafrudin.
Orang nomor dua di Polri itu hadir langsung ke Pekanbaru untuk mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga almarhum. Selain itu, Wakapolri juga mengaku sangat dekat dengan sosok Iptu Auzar.
"Selama 25 tahun dengan bersangkutan mulai kopral dua, saya kapten. Ini kantor saya," ujarnya.
Sebelum meninggal, Iptu Auzar memang sering pulang balik dari Jakarta-Pekanabaru meski tugasnya di bagian SIM Ditlantas Polda Riau. Tujuannya untuk mengurus anak dan cucu Syafruddin.
"Tinggal sama saya dan sampai detik ini almarhum bolak-balik dari Jakarta mengurusi anak dan cucu saya," tutur Syafruddin.
Dia memastikan Iptu Auzar dan anggota Polri lainnya yang menjadi korban teroris memperoleh penghargaan. “Semua naik pangkat termasuk kompol (Farid Abdullah, yang mengalami luka bacok di bagian belakang kepala) termasuk yang menembak," pungkasnya.(ica/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris Tangerang Diduga Kaki Tangan ISIS
Redaktur & Reporter : Antoni