Harus Ada Terobosan demi Suksesnya Pengembangan Energi Terbarukan

Senin, 06 Juli 2015 – 14:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Penulis buku 'Solusi Jokowi' Michael Umbas menyatakan semua pihak semestinya mendukung kebijakan pemerintahan saat ini dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Menurutnya, pengembangan EBT merupakan langkah untuk mencapai kedaulatan energi yang harus didukung semua pihak.

Michael menyampaikan hal itu menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit V di Garut, Jawa Barat, Minggu (5/7), tentang masih minimnya pemanfaatan energi panas bumi. Michal mengatakan, pemerintahan Jokowi -sapaan Joko Widodo- telah memulai babak baru di bidang energi karena berani mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) fosil.

BACA JUGA: Ingat! Hanya Denda Pajak Bermotor yang Gratis

“Kejayaan kita di era bonanza (tambang emas melimpah, red) minyak dan gas sudah berakhir. Sekarang pilihan rasional adalah energi baru dan terbarukan," kata Michael di Jakarta, Senin (6/7).

Michael menambahkan, Indonesia perlu mencontoh Brasil yang sukses mengembangkan bioetanol berbahan dasar tebu yang tingkat konsumsinya mencapai 35 persen dari kebutuhan nasional. Sedangkan di Denmark, angka konsumsi energi terbarukan sudah mencapai 43 persen.

BACA JUGA: Hati-hati! Peredaran Uang Palsu Tahun Ini Meningkat

Sementara Indonesia, katanya, pemanfaatan EBT masih rendah. Padahal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah membuat kebijakan mandatori B15 yang mewajibkan pencampuran 15 persen bahan bakar nabati (BBN) ke BBM fosil,

Karenanya Michael menegaskan, harus ada terobosan untuk mendongkrak pengembangan dan pemanfaatan EBT . “Harus ada terobosan optimalisasi EBT dari sekarang.  Jadi masa depan energi terbarukan kini ada di tangan Jokowi," ucapnya.

BACA JUGA: Peredaran Uang saat Lebaran Capai Rp 125,2 triliun

Sebelumnya Jokowi saat meresmikan PLTP Kamojang Unit V, kemarin (5/7) menyatakan bahwa saat ini penggunaan energi fosil mencapai 95 persen dari kebutuhan energi nasional. Dari angka itu, 47 persen di antaranya berasal dari minyak bumi, 24 persen berasal dari gas, dan 24 persen batu bara. (ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perputaran Industri Mamin Mencapai Rp 663 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler