Haruskah Bonek Tinggalkan Estafet saat Dukung Persebaya?

Kamis, 19 April 2018 – 14:55 WIB
Rombongan Bonek melakukan estafet saat mendukung Persebaya Surabaya. Foto: M Syafaruddin/JPC/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Wacana penghapusan estafet bagi Bonek saat mendukung Persebaya Surabaya kembali muncul ke permukaan.

Ide itu muncul setelah Micko Pratama meninggal dunia usai mendukung Persebaya melawan PS Tira di Bantul, DI Jogjakarta.

BACA JUGA: Lihatlah, Betapa Cantiknya Istri Para Pemain Persebaya

Dia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke Surabaya dengan metode estafet.

Estafet adalah metode yang digunakan Bonek untuk mendukung Persebaya saat melakoni laga tandang.

BACA JUGA: Persebaya vs Sriwijaya FC: Misteri Pengganti Pugliara

Para Bonek menumpang kendaraan kendaraan nonpenumpang seperti truk dan mobil bak terbuka.

Mereka akan berganti tumpangan ketika mobil yang mereka naiki ternyata tidak mengarah ke lokasi laga.

BACA JUGA: PS Tira vs Persebaya: Seolah Laga Kandang bagi Green Force

Selama ini, sudah banyak Bonek yang meninggal dunia saat mendukung Persebaya menggunakan cara itu.

Karena itu, seluruh Bonek diminta menghentikan estafet dan kembali menerapkan pola tret tet tet.

Nantinya, Bonek berangkat bersama-sama menggunakan kendaraan umum menuju kota tujuan.

Cara itu lebih terorganisasi karena ada koordinator yang mengatur keberangkatan.

“Kultur awal Bonek justru sebenarnya tret tet tet yang diprakarsai Jawa Pos pada 1980-1990-an. Ini membuat Bonek layak disebut sebagai the first and the biggest travelling supporters di Indonesia,” jelas penulis buku Imagine Persebaya Oryza A. Wirawan.

Menurut Oryza, ada berbagai kemungkinan yang menyebabkan munculnya metode estafet untuk mendukung Persebaya.

Salah satunya basis Bonek yang cair dan tanpa pemimpin. Hal itu membuat pelaku estafet muncul dari banyak titik di Jawa Timur.

“Mereka berangkat dari rumah atau kampung masing-masing dalam jumlah kecil dan bertemu di jalanan. Itu membuat kelompok besar yang bisa mencapai puluhan atau ratusan,” tambah Oryza.

Faktor lainnya adalah mitos heroisme ketika Bonek melakukan estafet.

“Mitos ini beranak-pinak dan menjadi bagian dari kultur Bonek walau sebenarnya (kultur itu) tidak dikenal,” tegas Oryza. (saf/jpc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Liga 1 2018: 4 Rekor Persebaya Usai Hajar PS Tira


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Persebaya   Bonek   estafet  

Terpopuler