Hary Tanoe Ambil Alih Tol Milik Bakrie

Rabu, 14 November 2012 – 08:12 WIB
JAKARTA--Konglomerat asal Surabaya, Hary Tanoesoedibjo, hampir pasti akuisisi semua proyek jalan tol milik grup Bakrie di bawah PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). Bakrieland akan kembali ke "khitoh" sebagai perusahaan properti.

Head of Investor Relations Bakrieland Nuzirman Nurdin mengatakan, pihaknya memiliki ekspektasi agar langkah divestasi dengan melepas semua proyek tol itu bisa terealisasi akhir tahun ini. "Kami sudah merencanakan untuk melakukan divestasi ini sejak tahun lalu," ujarnya kepada Jawa Pos, Selasa (13/11).

Keputusan melepas semua proyek tol itu, menurutnya, berdasarkan masukan dari semua pemegang saham terutama pemegang saham minoritas agar perseroan kembali 100 persen di proyek properti. "Jalan tol memang bagus. Hanya saja itu jangka panjang. Membangunnya saja butuh waktu dua tahun dan untuk bisa sampai profit bisa sampai lima tahun bahkan lebih. Sementara investor senang proyek jangka pendek supaya cepat dapat profit," tuturnya.

Sejak tahun lalu usulan untuk kembali foKus di properti itu diungkapkan. Setiap kali pertemuan dengan investor, menurutnya, sekitar 75 persen pemegang saham selalu menanyakan kapan untuk divestasi itu. "Nah tapi apakah kita keluar semua (dari proyek tol) atau bertahap satu per satu tergantung dealnya nanti," ucapnya.

Ada enam ruas tol yang termasuk ke dalam paket divestasi itu yaitu ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa Timur), Batang-Semarang (Jawa Tengah), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat).

Nuzirman tidak membantah bahwa Hary Tanoe sebagai pemilik MNC Grup sebagai salah satu pembeli paling potensial. Hanya saja dia belum bisa mengungkapkan secara konkret karena ada perjanjian tertutup dengan beberapa pihak terkait. "Kenapa kok divestasi kita ini cenderung lama karena kita mau optimalisasi harga. Supaya semuanya bagus maka kita sign Non Disclosure Agreement (NDA) dengan beberapa pihak terkait. Saya tegaskan bahwa ada beberapa pihak di situ," terangnya.

Jumlahnya memang sudah semakin mengerucut saat ini. Hanya saja Nuzirman mengaku tidak berwenang untuk menyebut siapa saja pesaing Hary Tanoe dalam perebutan proyek tol itu. "Karena ada NDA itu maka tidak bisa saya sebut," kelitnya. Benarkah nilai yang disepakati Rp 5 triliun ? "Itu juga termasuk NDA," kelitnya.

Ramai diperbincangkan bahwa yang membuat Hary Tanoe sangat tertarik mengakuisisi proyek itu adalah ruas Ciawi-Sukabumi karena ada paket penjualan tanah seluas 1000 hektare di Lido, Sukabumi. Kawasan yang tadinya akan dijadikan kawasan bermain oleh Bakrieland itu akan dilewati proyek tol tersebut di seksi pertama. Pembangunan tol ruas itu terdiri atas lima seksi.

Hary Tanoe sendiri membenarkan ketika dikonfirmasi terkait keikutsertaannya dalam penawaran proyek tol milik Bakrie itu. "Iya," ucapnya, singkat saat ditemui di hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Pengusaha yang kini aktif berpolitik itu maju melakukan penawaran melalui PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), perusahaan MNC yang membawahi seluruh lini bisnis yang dimilikinya. Nantinya, proyek tersebut akan diserahkan kepada salah satu anak usahanya, PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) untuk dikelola.

Pada penutupan perdagangan kemarin saham BHIT ditutup turun 10 poin (1.89 persen) ke level Rp 520. Saham IATA naik 2 poin (1.04 persen) ke level Rp 195, dan saham ELTY naik 2 poin (3.51 persen) ke level Rp 59.(gen/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Masa Transisi Laksanakan Putusan MK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler