Hary Tanoe Dorong Caleg Perindo Fokus Bangun Masyarakat Kecil

Selasa, 22 Januari 2019 – 01:33 WIB
Presiden Joko Widodo (berjas) bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di JCC, Jakarta, Rabu (21/3) malam. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengimbau seluruh caleg dan kadernya berkampanye dengan sportif menjelang Pemilu 2019.

Pria asal Surabaya, Jawa Timur, itu juga meminta semua caleg dan kadernya fokus melakukan tindakan nyata untuk masyarakat kecil.

BACA JUGA: Relawan MSK di Kota Sorong Optimistis

Hary menjelaskan, saat ini Partai Perindo aktif di media sosial, yakni Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube. Menurut dia, hal itu cukup efektif, khususnya untuk generasi muda.

Pria yang karib disapa HT itu juga meminta seluruh caleg agar saat berkampanye di lapangan maupun saat berkampanye di media sosial tidak menyebarkan hoaks.

BACA JUGA: Logistik Pemilu 2019 di Kabupaten Bekasi Masih Kurang

"Sudah pasti, sudah pasti kita tidak menyebarkan hoax. Ya, jadi berkampanye yang gentle, yang sportif," tutur Hary setelah pembekalan caleg untuk pemenangan Pemilu 2019 di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta, Minggu (20/1).

Pembekalan yang diikuti para Caleg DKI Jakarta Dapil I, II, III dan Banten III itu menjadi bagian dari evaluasi program Perindo.

BACA JUGA: Caleg Rocker Berjanji Wakafkan Gaji untuk Modali Koperasi

"Saya ingin mendapatkan feedback kurang lebih bagaimana di lapangan. Sebab, pemenangan itu harus dua-duanya berjalan efektif. Caleg efektif, partai juga efektif," jelas HT.

Dalam pembekalan tersebut Hary berpesan kepada caleg bahwa perjuangan Perindo ialah membuat perubahan dengan kebijakan.

"Kebijakan tepat sasaran dapat menghasilkan hasil yang maksimal," kata Hary.

Dia meminta seluruh kader fokus berjuang memperoleh kursi sebanyak-banyaknya agar bisa maksimal dalam mengambil peranan.

Perindo, lanjut pria yang telah mengajar di lebih 200 perguruan tinggi itu, berjuang untuk mempersempit kesenjangan sosial dengan mempercepat peningkatan kesejahteraan, khususnya masyarakat menengah bawah.

Apabila setiap tahun masyarakat produktif meningkat jumlahnya, jumlah pembayar pajak semakin banyak dan lapangan pekerjaan tercipta.

Dia menambahkan, keberhasilan tidak ditentukan oleh lama atau tidaknya seseorang bekerja, tetapi oleh strategi.

Menurut dia, bila para legislatif menghasilkan kebijakan-kebijakan tepat sasaran, Indonesia akan lebih cepat maju.

Dia mencontohkan salah satu kebijakan tentang e-commerce alias belanja online, khususnya asing, harus ditata aturannya, agar tidak merugikan ritel dalam negeri yang menyerap banyak tenaga kerja dan UMKM.

Seperti diketahui, belanja online asing baru dikenai pajak jika harga produknya melebihi USD 75.

Untuk itu, diperlukan aturan yang bisa melindungi ritel lokal dan UMKM dari gempuran belanja online, khususnya asing.

Menurut dia, mereka diproteksi terlebih dahulu sampai betul-betul siap untuk bersaing sehingga bisa bertumbuh.(jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Launching Kafe PKS, Habib Aboe: Jadikan Pemilu 2019 Happy


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler