JPNN.com

Seharusnya Hasan Nasbi Bicara Pengusutan Teror, Bukan Saran agar Tempo Masak Kepala Babi

Sabtu, 22 Maret 2025 – 20:17 WIB
Seharusnya Hasan Nasbi Bicara Pengusutan Teror, Bukan Saran agar Tempo Masak Kepala Babi - JPNN.com
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (4/3). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai komunikasi publik Istana Kepresidenan dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat terlihat buruk.

Kang TB -sapaan akrab TB Hasanuddin- pun meminta Presiden RI Prabowo Subianto mengevaluasi para pembantunya yang mengurusi komunikasi publik.

BACA JUGA: Ini Kata Komnas HAM soal Kasus 3 Polisi Diduga Ditembak Oknum TNI

Aksi teror berupa pengiriman kepala babi dialamatkan kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica. Foto: Source for jpnnAksi teror berupa pengiriman kepala babi dialamatkan kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica. Foto: Source for jpnn

Legislator PDI Perjuangan itu berkata demikian guna menanggapi ucapan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam merespons teror berupa kiriman kepala babi busuk ke kantor redaksi Tempo.

BACA JUGA: Direktur LIMA: Sebaiknya Hasan Nasbi Mundur atau Cuti

"Saya berharap Bapak Presiden melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki, ya, para petugasnya yang head to head langsung dengan masyarakat atau dengan rakyat," kata Kang TB saat dihubungi pada Sabtu (22/3/2025).

Mentan sekretaris militer kepresidenan itu menilai pernyataan Hasan Nasbi dalam menyikapi teror ke redaksi Tempo tidak etis, bahkan tak mencerminkan kedewasaan berpolitik.

BACA JUGA: Koalisi Sebut Hasan Nasbi Ibarat Kepala Kantor Tetapi Tak Ada Isi Kepala

Sebab, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi yang dikirimkan ke kantor Tempo lebih baik dimasak ketimbang menjadi polemik lebih lanjut.

Menurut Kang TB, kepala babi yang dikirimkan sudah berhari-hari dan membusuk. Dengan begitu, tidak mungkin seseorang memasak makanan dari bahan basi.

"Tidak etis, lah, ya. Konon kepala babi yang dikirim itu, kan, sudah beberapa hari, jadi busuk. Lalu siapa yang mau memasak daging busuk dan memakannya? Coba bayangkan seperti itu. Jadi, ucapannya tidak dewasa," kata mantan entara berpangkat terakhir mayjen tersebut. 

Kang TB juga menilai pernyataan Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke redaksi Tempo juga mengesankan pemerintah tak membutuhkan media yang menjadi satu pilar demokrasi. 

Sebab, ujar dia, Hasan dalam pernyataan terkesan menyederhanakan masalah terhadap teror kepala babi ke Tempo.

"Subtansi intimidasinya diabaikan, malah disuruh memakannya, kan, konyol," ujarnya.

Kang TB menyebutkan Hasan seharusnya bisa menyatakan keprihatinan terhadap teror ke kantor Tempo, termasuk mau mendorong pengusutan hingga proses hukum.

"Seharusnya beliau itu, yang di Istana itu, menyatakan prihatin dan mendukung dilakukannya upaya penyidikan dan penyelidikan, siapa ini yang mengirim. Serusnya begitu. Penting itu," kata dia.

Kang TB mengatakan pengusutan terhadap teror ke kantor Tempo menjadi penting demi menghindari prasangka dari kejadian pengiriman kepala babi.

"Poin itu malah tidak keluar. Malah disuruh masak. Itu bagaimana, ya, saya enggak mengerti juga, padahal latar belakang beliau, kan, juga media, kan. Dia dahulu, kan, konsultan juga, malah ke mana-mana, ya, malah jauh-jauh ke mana-mana," kata dia. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler