Hasil Autopsi Bripda IDF Tewas Tertembak Senpi Rekan Sendiri, Ini Fakta

Jumat, 28 Juli 2023 – 08:02 WIB
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan soal Bripda IDF tewas tertembak. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Polisi masih menyelidiki kasus anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) yang tewas di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Polisi menyebut Bripda IDF tewas tertembak senjata api (senpi) rekannya sendiri sesama anggota satuan khusus kontraterorisme itu, yakni Bripda IMS dan Bripka IG.

BACA JUGA: Kasus Anggota Densus 88 Bripda IDF Tewas di Rusun Polri, Mahfud MD Berkata Begini

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Polres Bogor tengah mendalami kasus penembakan Bripda IDF oleh rekannya tersebut.

Proses yang dilakukan dengan menganalisa barang bukti serta CCTV yang ada di lokasi penembakan.

BACA JUGA: Nilai Suap Diduga Diterima Kepala Basarnas Fantastis! Ada Kode Dako, Hmmm

"Saat ini penyidik Polres Bogor juga Paminal Polda Jabar sedang mendalami, mengembangkan dan menganalisa termasuk menganalisa mengumpulkan bukti-bukti termasuk analisa CCTV di lokasi tempat kejadian perkara (TKP),” kata Ramadhan di Jakarta, Kamis (27/7)/.

Bripda IDF tewas tertembak pada Minggu (23/7) pukul 01.40 WIB di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: Brutal! Gerombolan Geng Motor Bacok Pedagang di Sukabumi, Ini Kata Polisi

Pelaku penembakan Bripda IMS dan Bripka IG adalah rekannya sesama anggota Densus 88 Antiteror Polri.

Ramadhan tidak bisa menjelaskan lokasi penembakan terjadi di dalam ruangan atau di luar ruangan. Namun, CCTV yang diperoleh ada di lokasi kejadian.

"Yang jelas analisa CCTV apakah di ruangan, apakah di luar ruangan menuju lokasi atau TKP,” kata Brigjen Ramadhan.

Begini Fakta Hasil Autopsi

Terpisah, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut pihaknya sudah melakukan autopsi terhadap jenazah Bripda IDF.

Dia menyebut Bripda IDF mengalami luka tembak di bagian leher dekat belakang kuping bagian kanan tembus ke kiri.

Jenazah telah dipulangkan ke rumah duka di Pontianak, Kalimantan Barat pada Selasa (25/7), setelah dijemput oleh pihak keluarga dan sudah dimakamkan.

“Proses autopsi sudah benar, terkena hanya luka tembak satu, di bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri,” ungkap Hariyanto.

Menko Polhukam Mahfud MD Merespons

Menko Polhukam Mahfud MD pun sudah merespons kasus anggota Densus 88 Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) tewas tertembak.

Dia mengatakan kasus tersebut sudah direspons dengan cepat oleh Polri.

"Biar diselesaikan oleh polisi. Kan sudah ditangani, ya, sudah direspons,” ucap Mahfud di Jakarta, Kamis (27/7).

Oleh karena itu, Mahfud merasa tidak perlu berbicara dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait kasus Bripda IDF.

"Kan tidak usah semua hal saya harus ngomong ke beliau. Itu sudah ada prosedurnya dan sudah cepat menurut saya cara menanggapinya," tutur Mahfud.

Kronologi Penembakan Bripda IDF

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut kasus penembakan Bripda IDF diusut secara ilmiah dan transparan baik dugaan pidana maupun kode etiknya.

“Kasus ini disidik secara scientific dan transparan, baik yang pidana maupun kode etiknya,” kata Aswin kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Penyidikan kasus tertembaknya Bripda IDF diusut oleh Polres Bogor, sedangkan untuk kode etiknya ditangani DivPropam Mabes Polri.

Dia pun membeberkan kronologi peristiwa yang berujung hilangnya nyawa Bripda IDF.

Menurut Kombes Aswin, kejadian berawal pada Sabtu (22/7) pukul 22.35 WIB, saat saksi Bripda IMS dan Bripda A berkunjung dan bertemu di flat Rutan Cikeas, Bogor.

Kemudian, pukul 01.30 WIB, saksi berkumpul di kamar flat Rutan Cikeas bersama korban Bripda IDF dan saksi Bripda Y.

Pada pukul 01.42 WIB, Bripda IMS mengeluarkan senpi dari dalam tas untuk diperlihatkan kepada Bripda IDF.

Namun, senpi itu tiba-tiba meletus dan mengenai bagian leher korban.

Setelah kejadian, korban Bripda IDF langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur oleh saksi bersama penghuni flat Cikeas yang lainnya.

Korban Bripda IDF dinyatakan meninggal dunia pada saat tiba di rumah sakit.

Dalam peristiwa ini, Bripda IDF menjadi korban, sedangkan pelaku baru ditetapkan satu orang, yakni rekan kerjanya Bripda IMS, Subbagtahti Bagops Densus 88 AT Polri.

"Peristiwanya memang seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut,” kata Aswin.(antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler