jpnn.com - MINAHASA – Latar Belakang RK alias Olan (24) membunuh dokter muda, Frangko Luhulima (24) di Desa Patokaan, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara (Minut), Minggu (14/2) mulai terkuak.
Pelaku pembunuhan, RK alias Olan (24) mengaku ada hubungan kasmaran yang berujung maut. Olan adalah pelayan di salah satu rumah makan di Desa Kolongan, Minut.
BACA JUGA: Begini Kronologis Dugaan Pencabulan oleh Saipul Jamil
Kapolsek Dimembe AKP Thomas Afrian menurutkan, hasil interogasi tersangka dan korban adalah pasangan kekasih sesama jenis.
“Dalam artian papa sayang papa," ungkap Kapolsek mengulangi pengakuan tersangka, seperti dilansir Radar Manado (Grup JPNN), Kamis (18/2).
BACA JUGA: Saipul Jamil Doyan Cowok ABG? Alamak!
Afrian menjelaskan lebih lanjut tentang motif pembunuhan tersebut. Awalnya korban mengajak berhubungan intim (main anggar, red), lalu tersangka menolak. Korban kemudian mengancam akan menyebarkan dalam bentuk status dan foto kemesraan korban dan tersangka lewat akun di media sosial tentang korban dan tersangka pernah berhubungan intim. Karena masalah itu, tersangka kemudian membunuh korban.
“Kronologis selengkapnya kami belum bisa menyampaikannya, karena masih dalam proses penyelidikan,” ungkap Afrian.
BACA JUGA: Dugaan Pencabulan, Saipul Jamil Diamankan Polisi
Sementara itu, Kapolres Minut AKBP Eko Irianto saat dikonfirmasi menuturkan, akan ada ketambahan tersangka dalam waktu dekat ini.
“Kasus ini masih sementara dalam proses penyidikan dan kemungkinan akan ada penambahan tersangka tergantung hasil otopsi korban, apakah luka-lukanya dihasilkan dari satu jenis pisau atau lebih,” ungkap Irianto.
“Saya akan mengadakan coffee morning bersama rekan-rekan pers Minut, Kamis besok untuk memberikan penyataan hasil penyidikan kasus ini," tegas Irianto.
Kepada Radar Manado (Grup JPNN), kemarin, di Mapolsek Dimembe, Minut, pelaku Olan menuturkan, semula mengenal korban melalui facebook. Perkenalan itu, kemudian meningkat jadi hubungan tanpa status sejak Oktober 2015 lalu. Entah benar atau ngarang, pelaku mengaku pernah berhubungan badan, beberapa kali.
“Lumayan banyak saya berhubungan dengan korban bahkan sudah tidak pernah terhitung,” ungkap tersangka, saat ditemui Radar Manado.
Hubungan yang belum tentu benar itu, menurut pelaku jadi pemicu kekhawatiran. Olan pun ketakutan, jika suatu saat diketahui, ternyata pria bertato penyuka sesama jenis.
Ia memutuskan menghabisi nyawa korban, lantaran takut diumbar di facebook. Olan menuturkan, aksi pembunuhan itu cuma seorang diri.
Semula, tersangka Olan menyambangi kos korban di Malalayang. “Awalnya saya berhubungan intim dulu dengan korban di kos lalu sekira pukul 07.15. Saya mengajaknya jalan-jalan ke Desa Patokaan dengan mobil korban jenis Toyota Evios Valko warna putih. Itu sudah rencana saya untuk membunuh korban, karena tidak ingin aib saya dibongkar korban,” ungkap tersangka.
Menurut keterangan Olan, di perjalanan korban sempat melihat dirinya membawa pisau. Lalu korban menegur tersangka, kenapa musti bawa pisau. Olan berdalih bahwa di kampung ada masalah. karenanya, ia menyatakan harus bawa pisau untuk jaga diri.
Saat di TKP (tempat kejadian perkara, red), menurut Olan, dirinya ersangka minta korban berhenti, karena ingin buang air kecil. Korbanpun mengikutinya.
Saat turun buang air kecil, Olan mencabut sebilah pisau dengan panjang mata pisau 20 cm. Tersangka lalu masuk kembali ke dalam mobil dengan pisau di tangan kanannya dan duduk di depan dekat korban yang saat itu menjadi sopir, dengan sabuk pengaman yang masih terpasang.
Tersangka lalu menghujamkan tikaman dengan tangan kanannya ke arah dada korban, kemudian membabibuta menikam korban hingga 31 tikaman. Tersangka lalu memotong sabuk pengaman korban dan menyeret korban dari dalam mobil mengarah ke jurang 15 meter dari TKP. Korban lalu memindahkan kendaraan korban 300 meter dari TKP.
Korban ditemukan saksi Joice Bawole, warga Patokaan dan dilaporkan ke pihak berwajib.
Tersangka sempat mendengar kedatangan saksi lalu di bergegas melarikan diri melewati belakang kampung Desa Patokaan, hingga ke Desa Wusa. Di desa itu, konon mendatangani tukang ojek dan meminta diantar ke kampung yang lain. Merasa curiga karena sekujur tubuh tersangka terdapat darah segar, tukang ojek lalu menelpon kepolisian.
Iapun ditangkap perangkat desa dan anggota polsek Dimembe, bersama timsus Gorango Polsek setempat. Tim Gorango dalam pengembangan kasus ini dan seauai pengakuan tersangka telah berhasil mengamankan satu oknum yang diduga calon tersangka. Oknum itu adalah pacar dari adik tersangka.(radar manado/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pembunuh Ditemui Korban Lewat Mimpi, Akhirnya...
Redaktur : Tim Redaksi