Hasil Investigasi Komnas HAM: Sukarelawan Ganjar-Mahfud Tak Mabuk Saat Dikeroyok

Jumat, 26 Januari 2024 – 00:44 WIB
Komnas HAM mendapati fakta bahwa sukarelawan Ganjar-Mahfud tidak dalam keadaan mabuk saat dikeroyok TNI. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapati sejumlah fakta baru soal kasus pengeroyokan sukarelawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.

Temuan itu di dapat setelah Komnas HAM melakukan investigasi langsung di lokasi. Salah satunya tidak ditemukan dugaan korban sempat mabuk sebelum kejadian.

BACA JUGA: Dukungan Diaspora untuk Ganjar-Mahfud Menggema di Seattle Shoreline Washington

“Tidak ada sama sekali (fakta korban mabuk sebelum kejadian),” kata Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah di Jakarta Pusat, Kamis (25/1).

Anis menyebut bahwa ditemukan sejumlah alat bukti baru setelah tim Komnas HAM turun ke lapangan melakukan investigasi, yang sampai saat ini masih dilakukan penelitian.

BACA JUGA: Persatuan Ojek Taliwang Jatuh Hati kepada Ganjar-Mahfud

“Kami sudah mengumpulkan alat bukti dan CCTV yang belum pernah beredar di masyarakat dan masih kami analisis,” ujar Anis.

Komnas HAM menginvestigasi kasus penganiayaan sukarelawan Ganjar-Mahfud oleh oknum anggota TNI di Boyolali, pada 5-8 Januari 2024.

BACA JUGA: Keseruan Ganjar Pranowo Makan Lesehan Bareng Warga Yogyakarta

Penyelidikan dilakukan dengan meminta keterangan kepada para korban, penasihat hukum korban, dan pihak terkait.

Selain itu, Komnas HAM juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Boyolali.

Komisioner Komnas HAM, Saurlin P Siagian, menyebutkan ada sejumlah temuan berdasar penyelidikan kasus tersebut. Temuan pertama, memang ada kekerasan dan penganiayaan kepada tujuh sukarelawan Ganjar-Mahfud oleh anggota TNI.

"(Temuan kedua), bentuk kekerasan yang dialami para korban antara lain pemukulan dengan tangan kosong, pemukulan dengan batu, penendangan, penyeretan, dan pemitingan," ujar Saurlin dalam keterangannya, Senin (8/1).

Temuan lainnya yaitu para korban mengalami luka-luka yang beragam. Misalnya bengkak di kepala, bibir pecah, hidung berdarah, mata lebam, dan pendarahan. Kemudian rahang dan mulut bengkak, gigi tanggal, luka gores di tangan dan kaki, serta nyeri pinggang.

Saurlin menyebut para korban juga mengalami kerugian berupa perusakan sejumlah motor oleh anggota TNI tersebut. Dari tujuh korban tersebut, hanya dua orang yang menggunakan knalpot brong, sisanya menggunakan knalpot standar, dan mobil. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saga & Warga di Sukoharjo Siap Bersatu untuk Ganjar-Mahfud


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler