Hasil Pemeriksaan DNA, Ariel Noah Punya Gen Yunani

Rabu, 16 Oktober 2019 – 00:22 WIB
Ariel NOAH di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (27/11). Foto: Dedi Yondra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Hasil pemeriksaan DNA menunjukkan musisi Ariel Noah memiliki gen orang Yunani.

Pemeriksaan DNA Ariel dilakukan dalam rangka riset Penelusuran Leluhur Orang Indonesia Asli yang dilakukan oleh majalah sejarah daring Historia.

BACA JUGA: Ssst... Ada Pengumuman Penting dari Ariel Noah

Penyanyi bernama lengkap Nazril Irham itu menjadi sukarelawan peserta tes DNA bersama tokoh publik lain seperti Najwa Shihab, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Budiman Sudjatmiko.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan dalam pameran "ASOI: Asal Usul Orang Indonesia" di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, Ariel Noah memiliki 79,78 persen gen Asia Selatan (India, Bangladesh, Tamil, Nepal), 15,14 persen gen Asia Timur (Jepang), 5,03 persen gen diaspora Asia, dan 0,05 persen gen Yunani.

BACA JUGA: BCL dan Ariel Noah di Dalam Studio Sampai Pagi

Ahli genetika dari Lembaga Eijkman Prof Herawati Sudoyo mengatakan bahwa orang Indonesia memiliki bauran gen dari bangsa-bangsa yang datang ke Nusantara dalam empat gelombang migrasi manusia modern.

"Pada dasarnya genetik orang Indonesia adalah campuran, genetik orang Indonesia memperlihatkan adanya pembauran dari beberapa leluhur genetik yang datang dari periode mana pun dari jalur yang beragam," katanya.

Prof Herawati Sudoyo mengatakan bahwa DNA dapat bercerita banyak tentang leluhur manusia. DNA dapat memberikan data ilmiah soal komposisi ras, nenek moyang, hingga lini masa kehadiran ras.

Dalam riset yang dilakukan oleh Historia, pemeriksaan DNA para sukarelawan dilakukan pada sampel liur dari langit-langit mulut, belakang lidah, dan pinggir gusi. Sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium EasyDNA di Australia untuk diperiksa dan hasilnya didapat setelah tiga minggu pengujian.

Penelitian itu dilakukan pada DNA mitokondria yang diturunkan melalui jalur maternal atau ibu, kromosom Y yang hanya diturunkan dari sisi paternal atau ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orang tua.

Pemimpin Redaksi Historia Bonnie Triyana mengatakan bahwa penelitian itu ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai asal-usul leluhur. Harapannya, pengetahuan mengenai asal usul leluhur asli akan meningkatkan toleransi.

"Harapannya setelah mengetahui betapa beragamnya diri kita, maka kita mampu bertoleransi, memahami perbedaan satu sama lain, dan menjaga keutuhan bangsa dan budaya," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler