jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) telah melakukan random tes atau tes acak kepada para atlet Indonesia yang saat ini sedang menjalani Pelatnas menuju Asian Games 2018. Dari hasil kerja mereka selama beberapa pekan terakhir, ada hal menggembirakan yang tercatat.
LADI menegaskan, bahwa atlet Indonesia akan turun di setiap cabang olahraga dengan cara yang profesional. Selama ini, kata Ketua LADI Indonesia Zaini Saragih, dari hasil tes acak yang dilakukan tak ada penggunaan zat maupun obat tertentu yang dilakukan kontingen Indonesia untuk meningkatkan performa.
BACA JUGA: Kemenpora Minta Media Beri Dukungan untuk Asian Games 2018
Dengan beranggotakan tim yang cukup banyak, kerja persiapan dan antisipasi agar Indonesia sukses di Asian Games dilakukan. Tak hanya mengambil sampel darah, timnya juga mengambil sampel urine untuk dibawa ke laboratorium dan diteliti.
"Sampai saat ini dari banyak pemeriksaan yang kami lakukan ke cabor-cabor semua aman dari doping. Seandainya ada yang positif doping, atlet tersebut tidak akan bermain di Asian Games 2018," ujar Zaini saat pemaparan dalam acara Rakornis Kemenpora, Kamis-Jumat (2-3/8).
BACA JUGA: Asian Games 2018: Jetski Calon Pendulang Emas Indonesia
Saat ini, LADI terus menggeber pemeriksaan kepada para atlet Indonesia sebelum bergulir Asian Games 18 Agustus mendatang. Pasalnya, LADI hanya memiliki wewenang melakukan pemeriksaan kepada atlet Indonesia sampai dengan H-1 pertandingan pertama Asian Games dimulai.
Untuk kali ini, even olahraga terakbar se-Asia tersebut akan dimulai pada 10 Agustus. Memang, jarak dimulainya Asian Games lebih awal dibandingkan jadwal opening ceremony pada 18 Agustus. Itu karena cabor sepak bola bertanding lebih dulu dibandingkan cabor yang lain.
BACA JUGA: Ikut Bawa Obor Asian Games 2018, Indra Bekti Bangga
Untuk di Asian Games nanti, LADI tak akan turun karena hanya OCA atau Dewan Olimpiade Asia yang berwenang untuk melakukan tes doping. Seluruh cabor dan atlet dari 45 negara, akan diambil sampel darah dan urinenya secara acak untuk dites.
"Laboratoriumnya di luar Indonesia, yang sudah diakui dan ada sertifikasinya. Bukan di Indonesia," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Venue Modern Pentathlon Sudah Siap
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad