Hasil Rapimnas, Bukan Kemenangan Anas

Senin, 18 Februari 2013 – 13:45 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika membantah penilaian bahwa hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat Minggu (17/2) adalah kemenangan kubu Ketua Umum, Anas Urbaningrum atau Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Menurutnya Rapimnas adalah kemenangan bersama. "Tidak ada menang-menangan. Rapimnas adalah ritual organisasi untuk membahas hal strategis dan politis. Selesai sudah dan baik lagi. Ini kemenangan Demokrat," ucap Pasek di DPR, Jakarta, Senin (18/2).

Setelah adanya Rapimnas, menurutnya Partai Demokrat akan mencoba untuk meningkatkan soliditas dan konsolidasi. Sehingga bisa menjadi partai yang ideal untuk masyarakat.

"Ya artinya dari ini kita ke titik naik. Kita ingin reborn loncat ke ideal masyarakat. Kita yakinkan kembali bahwa Partai Demokrat kembali ke masyarakat," ujar Pasek.

Seperti diketahui, SBY dalam pidatonya mengaku tahu bahwa publik maupun pihak di luar Demokrat mengharapkan hal yang menghebohkan akan terjadi di Rapimnas. Apalagi beberapa hari sebelum Rapimnas digelar sejumlah isu menyebar, yang menyebut bahwa Rapimnas akan menjadi Konggres Luar Biasa (KLB) untuk menggulingkan Anas.

Belum lagi isu yang mengatakan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas akan menggantikan Anas sebagai Ketua Umum. Namun, SBY menepis semua rumor dan isu tersebut. Menurutnya, Rapimnas hanya membahas mengenai penataan dan konsolidasi kembali partai yang terpuruk itu untutk mengembalikan citra dan elektabilitas.

"Barangkali pers atau masyarakat politik menunggu berita menghebohkan di Rapimnas, bisa jadi apa yang akan saya sampaikan ini kurang melegakan karena tidak bombastis. Banyak sekali rumor dan isu yang beredar luas hari-hari terakhir  ini dengan berbagai skenario yang menyeramkan, oleh karena itu maaf kan bahwa di pernyataan pers ini segala sesuatunya berjalan sesuai harapan dan rencana Partai Demokrat," lanjut SBY.

SBY dalam pidatonya mengatakan, Rapimnas tidak membahas mengenai Pemilu 2014 melainkan strategi untuk menyelamatkan partai terlebih dahulu. Ia mengakui bahwa partainya memang tengah terpuruk setelah adanya sejumlah anggota yang terlibat kasus korupsi.

Menurutnya, semua bentuk penyelamatan partai ini harus dilakukan bersama-sama, tidak bisa hanya menaruh harapan pada Ketua Umum Anas Urbaningrum. "Inti penyelamatan di seluruh tanah air adalah secara internal atau ke daam kami melakuan pembenahan diri penertiban dan pembersihan dari unsur-unsur yang merusak. Tidak efektif kalau hanya dilakukan oleh Ketua Umum oleh karena itu Majelis Tinggi juga turun untuk melaksanakannya," tegas SBY.

Terakhir SBY mengingatkan para kadernya untuk bekerja sungguh-sungguh dan memegang teguh pakta integritas yang telah ditandatangani bersama untuk pembenahan Demokrat. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanye Blusukan Dinilai Kurang Greget

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler