Hasil Survei Indikator: Tipis, Hanya Selisih 0,8 Persen

Sabtu, 15 April 2017 – 17:35 WIB
Tipis, hanya selisih 0,8 persen. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno unggul tipis dari Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Dalam survei itu dinyatakan bahwa Anies-Sandi dipilih 48,2 persen responden.

BACA JUGA: Elektabilitas Ahok-Djarot Menanjak, tapi...

Sedangkan Ahok-Djarot dipilih 47,4 persen responden, jika pemilihan dilakukan pada saat survei dilakukan yakni 12-14 April 2017.

"Sebanyak 4,4 persen warga belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi saat memaparkan hasil survei lembaganya, Sabtu (15/4) di Jakarta.

BACA JUGA: Sah, Pemilih Berpendidikan Condong Pilih Ahok-Djarot

Selisih keunggulan Anies-Sandi dari Ahok-Djarot hanya 0,8 persen. Menurut Burhanudin, ini artinya Anies-Sandi sedikit unggul dari Ahok-Djarot, tapi keunggulannya tidak signifikan.

"Unggul 0,8 persen tapi margin of error kami 4,5 persen," ujarnya.

BACA JUGA: Charta Politika: Ahok-Djarot Unggul 2,5 Persen Atas Pesaingnya

Artinya, Anies-Sandi bisa saja memperoleh 48,2 persen plus 4,5 persen (margin of error) atau bisa pula 48,2 persen minus ke bawah.

Ahok pun demikian. Bisa saja memperoleh 47,4 persen plus 4,5 persen atau bisa pula 47,4 persen minus ke bawah.

Karenanya, Burhanudin belum bisa memprediksi siapa yang bakal memenangkan pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti.

"Kalau demikian halnya kita tinggal melihat pertarungannya nanti. Untuk menentukan hasil akhir tidak bisa dipotret pada 12-14 April atau ketika survei dilaksanakan," kata Burhanudin.

Dalam survei itu juga ditemukan bahwa dukungan semakin stabil. "Sekitar 82 persen dukungan yang ada saat ini kecil kemungkinan berubah," ujar Burhanudin.

Sedangkan yang menyatakan cukup besar kemungkinan berubah hanya 15 persen, dan yang tidak tahu tiga persen. "Jadi 15 persen plus tiga persen itu masih bisa pindah ke lain hati," katanya.

Survei ini digelar 12-14 April 2017. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1.000 responden. Sampel dipilih dengan metode stratified systematic sampling.

Responden yang berhasil diwawancarai sebanyak 495 (respon rate 49,5 persen). Yang tidak berhasil, 50,5 persen.

Alasan tidak bisa diwawancarai karena sudah pindah dan tidak diketahui alamat yang baru 30,2 persen, tidak dapat diidentifikasi oleh warga sekitar 26,2 persen, tidak berada di rumah ketika disurvei 25,4 persen, menolak diwawancarai 8,7 persen, meninggal dunia 1,2 persen, lainnya 8,3 persen.

Toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Secara statistik metode stratified sampling memiliki error lebih rendah dibanding simple random sampling.

Stratified systematic sampling adalah secara stratified berupa populasi (DPT) dikelompokkan menurut kecamatan dan gender.

Ukuran sampel masing-masing stratum ditetapkan secara proporsional sesuai populasi pemilih.

Sedangkan systematic sampling yakni di masing-masing stratum (kecamatan gender) dipilih sampel pemilih secara acak sistematik. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasional Pilih Ahok, Emosional Dukung Anies


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler