jpnn.com, JAKARTA - Dinasti politik keluarga Yasin Limpo di Sulawesi Selatan tampaknya mendapat tantangan berat pada pilkada 2018.
Sebab, dari segi elektabilitas, para penantangnya menunjukkan kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
BACA JUGA: Dua Putra Pengawal Bung Karno Bertarung di Pilgub Sulsel
Merujuk survei yang dilakukan Populi Center, dinasti Yasin Limpo yang terepresentasi pada pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar hanya ada di urutan kedua di antara empat calon yang ada. Persentasenya 20,3 persen.
Mereka tertinggal cukup jauh dengan mantan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan wakilnya, Andi Sudirman, yang mengeruk 32 persen.
BACA JUGA: 2 Gadis Cantik Mondar-Mandir dengan Kuda di Kantor KPU
Bukan hanya itu. Selisih dengan pasangan yang ada di urutan ketiga dan keempat juga tidak terlalu jauh.
Yakni, pasangan Nurdin Halid-Qahhar Mudzakkar yang mendapat 17 persen dan Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo di posisi buncit dengan 10,9 persen.
BACA JUGA: Airlangga: Menangkan NH-Aziz dan Jokowi
Peneliti Populi Center Dimas Ramdhan mengatakan, hasil tersebut cukup mengejutkan. Sebab, keluarga Yasin Limpo selama ini dikenal menguasai perpolitikan Sulawesi Selatan.
Dia menduga, hal tersebut tidak lepas dari meratanya kekuatan paslon sehingga suara terdistribusi.
”Kemunculan Agus Nu’mang-Tanribali Lamo membuat elektabilitas Nurdin Halid-Qahhar Mudzakkar dan Ichsan Limpo-Andi Mudzakkar turun,” ujarnya di kantor Populi Center, Jakarta, Kamis (1/2).
Karena itu, angka swing voters yang tersisa sekitar 19,9 persen akan sangat menentukan dan diperebutkan empat paslon.
Sementara itu, pengamat politik Gun Gun Heryanto mengatakan, meroketnya Nurdin Abdullah bukan hal yang mengejutkan. Sebab, kiprahnya selama menjabat bupati Bantaeng dinilai sukses.
Dia dianggap berhasil memperbaiki wajah Bantaeng menjadi daerah maju. Bantaeng yang semula dikenal sebagai wilayah miskin dan tidak diperhitungkan dalam pariwisata maupun investasi kini menjadi kabupaten yang menarik. ”Itu memberikan insentif elektoral buat Nurdin Abdullah,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, riset itu hanya potret awal. Pasalnya, untuk sampai pada pemilihan nanti, masih ada proses kampanye yang berjalan mulai 15 Februari sampai 23 Juni 2018.
Pada masa tersebut, jurus-jurus pemenangan baru dikeluarkan. Bahkan, bukan tidak mungkin, Ichsan Yasin Limpo bisa menggunakan struktur dinastinya yang sudah mengakar hingga tingkat kabupaten/kota.
”Ini dinasti cukup intens di ragam kekuasaan seperti di Banten. Penguasaan tradisional sudah cukup lama,” imbuhnya.
Pada bagian lain, pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menambahkan, meski elektabilitas tinggi untuk sementara, jalan menuju kemenangan masih cukup terjal.
Apalagi, dalam survei itu juga disebutkan bahwa lebih dari 80 persen warga merasa puas dengan kinerja petahana Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang.
”Yang potensial dapat limpahan elektoral ya Ichsan Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang yang sebelumnya menjabat wakil gubernur,” ujarnya.
Namun, itu tidak berlaku jika mayoritas masyarakat menginginkan pembaruan. ”Kalau mau pembaruan, maka ada dua Nurdin (Nurdin Halid dan Nurdin Abdullah),” imbuhnya. (far/c10/oni)
Elektabilitas Paslon Pilgub Sulsel
Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman: 32 persen
Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar: 20,3 persen
Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar: 17 persen
Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo: 10,9 persen
Belum tahu: 19,9 persen
Keterangan: Sebanyak 800 responden dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error 3,39 persen
Sumber: Populi Center (15–22 Januari 2018)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurdin Halid Keliling 9 Kabupaten Minta izin Maju Pilgub
Redaktur & Reporter : Soetomo