jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Indometer menunjukkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas PSI (Partai Solidaritas Indonesia) mencapai 5,8 persen, di atas PKS yang elektabilitasnya 4,4 persen.
Elektabilitas PDI Perjuangan di posisi pertama, dengan elektabilitas mencapai 17,3 persen.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Anies Baswedan Lumayan, Lihat Siapa di Bawahnya
Elektabilitas Partai Gerindra mencapai 16,0 persen, menempati posisi kedua.
“Elektabilitas Gerindra membayangi PDIP,” ujar Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (20/6).
BACA JUGA: Kasus Dugaan Pelecehan Verbal Politisi NasDem, Pengamat: Laporan Itu Bermuatan Politis
Leonard menjelaskan bahwa elektabilitas Gerindra melonjak dari 11,7 persen pada survei Februari 2023 menjadi 14,8 persen pada April 2023, dan kini mencapai 16,0 persen.
Leonard menilai, persaingan antara PDIP dan Gerindra memperlihatkan fenomena efek ekor jas (coattail effect).
BACA JUGA: Jarang Terjadi, Politikus PSI Memuji Anies Baswedan, Simak Kata-katanya
“Makin jelas kaitan antara pilpres dan pileg, di mana partai yang mengusung tokoh sebagai capres berpeluang untuk terdongkrak elektabilitasnya,” kata Leonard.
PDIP dan Gerindra mendominasi elektabilitas partai politik dengan selalu menempati peringkat pertama dan kedua.
Partai-partai di bawahnya cenderung stabil, yaitu Golkar (8,8 persen), PKB (7,0 persen), Demokrat (6,2 persen), PSI (5,8 persen), PKS (4,4 persen).
Leonard memprediksi ketujuh partai bakal melenggang ke Senayan, sedangkan sisanya harus berjuang agar tidak terdegradasi. PPP yang merekrut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai kader sedikit mengalami kenaikan elektabilitas menjadi 2,7 persen.
Ketika PDIP dan Gerindra menikmati efek ekor jas dari pencapresan, kondisi sulit dialami oleh NasDem.
Elektabilitas NasDem terus merosot hingga 2,3 persen, bahkan tersalip oleh PPP (2,7 persen, PAN (2,4 persen) dan dibayang-bayangi oleh Perindo (1,7 persen).
Partai-partai lainnya adalah Gelora (1,0 persen), Ummat (0,6 persen), PBB (0,4 persen), dan Hanura (0,2 persen). PKN, Garuda, dan Partai Buruh nihil dukungan, sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 23,1 persen.
Survei Indometer dilakukan pada 5-10 Juni 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling).
Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (sam/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu