jpnn.com, JAKARTA - Mobil listrik Wuling Air EV yang baru saja diluncurkan mendapat respons yang baik di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tak heran jika pemesanan mobil listrik mungil itu telah mencapai lebih dari seribu unit sejak Juli lalu.
BACA JUGA: Wuling Alvez Digadang-gadang Sebagai Rival Honda HR-V, Kapan Masuk Indonesia?
Tim redaksi JPNN.com mendapat kesempatan menjajal Wuling Air EV yang diklaim menawarkan solusi mobilitas perkotaan.
Dalam sebuah acara bertajuk Wuling Air ev Green Mobility Experience, Rabu, 21 September 2022, kami diajak berkeliling Kota Jakarta.
BACA JUGA: Wuling Almaz EX Dibekali Mesin Turbo dan Fitur Canggih, Sebegini Harganya
Dari situ, Wuling Air EV dites kemampuannya sebagai solusi mobilitas di tengah kemacetan Ibu Kota.
Perjalanan dimulai dari Wuling Center, Pondok Indah menuju tujuan pertama, yakni Pantai Indah Kapuk (PIK).
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Wuling Motors Ambil Langkah Ini
Melintasi jalan raya kemudian masuk tol dalam kota, kami berkesempatan menguji perbedaan mode berkendara Wuling Air EV, mulai dari Eco, Normal, dan Sport.
Ketiga mode itu terasa perbedaannya. Yang suka berkendara santai, mode Eco dan Normal bisa jadi pilihan.
Lantas ketika kami pengin mendahului kendaraan lain atau merasakan sensasi yang lebih, mode Sport bisa dipilih.
Indikator kecepatan yang tadinya tertahan di 80 kpj (mode Eco), sontak melesat ketika beralih ke Sport. Dorongan tenaganya kontan dirasakan.
Kendati demikian, perubahan responsivitas itu tentu sejurus dengan konsumsi daya baterai.
Menurut Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko, saat mode Eco torsi yang dihasilkan tidak seresponsif di mode Normal dan Sport. Hal itu untuk menjaga daya baterai tetap hemat.
Dari PIK kemudian menuju kawasan Ekowisata Mangrove sebelum pergantian pengemudi.
Di situ, kami melalui jalur dengan lalu lintas padat dan menjadi momen membuktikan bagaimana kepraktisan Wuling Air EV.
Bodi mungil dengan dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, dan tinggi 1.631 mm membuat Air EV terasa praktis di jalur kemacetan.
Saat melewati jalan berlubang maupun paving block, kenyamanan yang ditawarkan Air EV juga cukup.
Setelan suspensinya tidak terlalu keras. Kemudian kekedapan kabin juga baik. Suara ban kebisingan luar tidak mengganggu penumpang di dalam.
Soal teknologi, Wuling memang tidak pernah mengecewakan konsumennya.
Fitur Internet of Vehicle (IoV) dan Wuling Indonesian Command (WIND) makin memudahkan pemiliknya.
Perintah suara Bahasa Indonesia hingga pengaturan fitur kendaraan dari jarak jauh melalui layar smartphone tentu membuat segalanya jadi makin praktis.
Ada beberapa catatan kami setelah mencoba Wuling Air EV, meskipun tidak berpengaruh besar.
Misalnya, posisi seatbelt yang terasa jauh dari jangkauan. Jadi, kami harus memutar badan untuk bisa menjangkaunya.
Kemudian, posisi pedal gas mepet ke spakbor ban sehingga butuh penyesuaian.
Wuling Air EV dipasarkan dalam dua pilihan tipe. Banderol harga Rp 295 juta untuk tipe Long Range, sedangkan tipe Standard Range Rp 235 juta. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beli Wuling Air ev, Biaya Tambah Daya Listrik Rumah Gratis
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha